Gambar kerja adalah istilah yang untuk menyebutkan gambar-gambar perencanaan yang memiliki ukuran dan skala yang pasti sehingga bisa dijadikan acuan untuk pelaksanaan proyek. Ada beberapa jenis gambar kerja yang berlaku saat pelaksanaan pekerjaan yaitu gambar perencanaan (as plan drawing), gambar shop drawing, dan gambar asbuilt drawing

Di samping jenis gambar kerja di atas, masih ada banyak lagi jenis gambar lain seperti gambar sketsa, gambar 3d, rendering, dll namun bukan merupakan gambar kerja yang bisa dijadikan acuan ukuran pasti di lapangan.

1. Gambar Perencanaan (As Plan Drawing)

gambar perencanaan arsitektural

Gambar perencanaan adalah gambar kerja yang berisikan rencana teknis bangunan dari lingkup umum hingga mendetail. Gambar perencanaan atau as plan drawing dibuat oleh konsultan perencana, baik oleh konsultan arsitektural, konsultan struktur maupun konsultan MEP. Tugas masing-masing konsultan berbeda, yaitu sebagai berikut :

Konsultan arsitektural biasanya bertugas membuat gambar bangunan mulai dari site plan, layout plan, denah, tampak, potongan dan detail arsitektural. Setelah gambar denah dan potongan jadi, biasanya diserahkan kepada konsultan struktur dan MEP untuk melanjutkan.

Konsultan struktur biasanya bertugas membuat gambar struktur dan perhitungan pembebanan pada bangunan. Dari gambar yang dihasikan arsitek, akan diperjelas mengenai ukuran-ukuran strukturnya mulai dari pondasi, sloof, kolom, balok, pelat lantai dan struktur atap.

Konsultan MEP biasanya datang terakhir dengan bertugas untuk membuat gambar rencana utilitas bangunan, mulai dari rencana elektrikal dan titik lampu, jalur pipa, pemadam kebakaran dan lainnya yang sudah lengkap dengan ukuran dan spesifikasi peralatan yang dibutuhkan.

Baca juga : Mengenal Gambar Denah Lantai (Floor Plan)

Jika owner menginginkan gambar yang sangat detail, biasanya akan ada tambahan gambar perencanaan dari konsultan interior dan lansekap yang masuk setelah konsultan MEP. Konsultan interior bertugas untuk merencanakan ruang dalam termasuk dalam pemilihan material, desain elemen interior, furniture dan furnishing. Sementara konsultan lansekap bertugas untuk menata taman mulai dari hardscape, waterscape, softscape dan memilih jenis tanaman.

Gambar yang dihasilkan oleh para konsultan ini hendaknya sinkron sesuai dengan perubahan terakhir dalam proses perencanaan. Maka dari itu, urutan pekerjaannya biasanya adalah :

Gambar arsitektural -> gambar struktur -> gambar MEP -> gambar detail interior -> gambar detail lansekap

Gambar perencanaan yang dibuat oleh para konsultan ini merupakan tahapan paling awal sebuah proyek. Gambar rencana biasanya sudah disepakati oleh tim perencana dan oleh owner sendiri. Gambar perencanaan jika dilihat dari tujuan pembuatannya, dibagi menjadi dua jenis yaitu Gambar For Tender dan Gambar For Contruction.

Gambar For Tender adalah gambar perencanaan yang digunakan untuk kebutuhan lelang kontraktor dan untuk menghitung penawaran RAB dari peserta lelang yang ingin memenangkan tender. Volume hitungan RAB yang digunakan berasal dari gambar perencanaan sehingga gambar harus cukup lengkap dan detail dalam penyebutan ukurannya.

Gambar For Construction adalah gambar yang diserahkan oleh owner kepada kontraktor jika terpilih sebagai pemenang tender. Gambar ini merupakan gambar final yang bisa langsung digunakan sebagai acuan pelaksanaan pembangunan di lapangan.

Baca juga :  Koleksi Denah Rumah Minimalis Ukuran 6x12 meter

2. Gambar Shop Drawing

gambar shop drawing detail pintu aluminium

Gambar shop drawing adalah gambar kerja yang dibuat dan diajukan oleh kontraktor untuk disetujui oleh Pengawas Proyek sebagai syarat pelaksanaan pekerjaan. Gambar shop drawing biasanya merupakan gambar detail.

Gambar shop drawing dibuat oleh kontraktor yang mengacu pada Gambar For Contruction sehingga dari prinsip perencanaan dan penggambaran tidak boleh berbeda jauh.

Gambar shop drawing dibuat oleh kontraktor karena biasanya dalam gambar for construction ada beberapa detail yang tidak bisa diselesaikan oleh konsultan, terutama untuk detail khusus seperti detail baja ringan, detail pintu aluminium dan detail lainnya yang bersifat khusus.

Jadi, pembuatan gambar shop drawing hanya dilakukan secara parsial tergantung dari pekerjaan yang membutuhkan detail tambahan. Gambar shop drawing ini adalah syarat pelaksanaan item pekerjaan tertentu.

Kontraktor mengajukan shop drawing kepada Pengawas atau Manajemen Kontruksi proyek, kemudian setelah mendapat tanda tangan (di Acc) dan diterima, barulah pelaksanaan pekerjaan tersebut bisa dimulai.

Baca juga : Titik, Garis, Bidang, Ruang dan Bentuk dalam Arsitektur

3. Gambar As built Drawing

gambar as built drawing kondisi eksisting

Gambar as built drawing adalah gambar kerja yang dibuat oleh kontraktor sesuai dengan kondisi terbangun yang sebenarnya. Gambar as built drawing dibuat setelah proyek selesai sebagai dokumentasi ukuran-ukuran pada bangunan.

Pada gambar asbuilt ini biasanya menampilkan perubahan-perubahan rencana yang terjadi saat pelaksanaan proyek akibat dari adaptasi di lapangan.

Fungsi dari gambar asbuilt drawing ini juga bisa menjadi arsip pemilik bangunan yang digunakan untuk keperluan maintenance saat bangunan sudah digunakan. Gambar kerja as built drawing akan diserahkan bersamaan dengan serah terima proyek oleh kontraktor kepada owner.

Baca juga : Inilah alasan Kenapa Sketsa Penting dalam Arsitektur

Selain menjadi dokumen akhir sebuah proyek, as built drawing juga bisa menjadi gambar awal berupa gambar bangunan eksisting sebelum dilakukan renovasi. Owner bisa menyewa surveyor untuk melakukan pengukuran dan membuatkan gambar eksisting sebagai gambar as built drawing jika bangunan tersebut sebelumnya tidak memiliki as built drawing.

Berdasarkan pengertian di atas tentunya sudah jelas apa yang dimaksud dengan gambar perencanaan, gambar shop drawing dan gambar as built drawing. Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan.