Materi dasar dalam pelajaran arsitektur yang sangat mendasar yaitu pemahaman tentang titik, garis, bidang, ruang serta bentuk yang harus benar-benar dipahami sebelum melangkah lebih jauh, atau bahkan membuat rencana suatu karya arsitektur. Pengertian ini mungkin tak hanya berlaku dalam dunia arsitektur saja, namun dapat juga diadopsi untuk bidang lain secara umum.

Titik, Garis, Bidang, Ruang dan Bentuk dalam Arsitektur
Titik, Garis, Bidang, Ruang dan Bentuk dalam Arsitektur

Dalam artikel ini kita akan coba membahas pengertian yangpaling mendasar terhadap titik, garis, bidang, ruang maupun bentuk yang menjadi dasar dalam mendesain bermacam-macam bangunan, interior, furniture, dekorasi dan sebagainya dalam dunia arsitektur.

Pengertian titik dalam arsitektur

Elemen titik

Titik adalah sesuatu yang menunjukan entitas, kedudukan dan posisi. Titik juga menjadi awal dan akhir sebuah garis serta unsur pembentuk sebuah garis. Titik tidak memiliki dimensi, tidak bisa diukur panjang, lebar dan tingginya. Titik dapat menunjukan letak sesuatu, menyatakan keberadaan sesuatu dll.

Contoh penggunaan elemen titik dalam arsitektur misalnya adalah ketika kita ingin menunjukkan letak bangunan dalam koordinat peta, digunakan elemen titik. Contoh lain yaitu untuk menunjukkan letak kolom dalam sebuah grid bangunan, maka akan digunakan titik, dimana dalam hal ini kita dapat memperoleh informasi letak atau posisi kolom tersebut dalam grid struktur yang kita buat.

Titik-titik posisi kolom pada grid struktur


Posisi titik juga dapat ditentukan menggunakan titik pusat atau titik 0 yang telah disepakati menggunaan sistem koordinat. Dengan demikian, keberadaan titik dapat diketahui secara pasti dalam 3 sumbu yaitu posisi panjang (x), lebar (y) dan tinggi (z) titik tersebut dari titik pusat.

Pengertian garis dalam arsitektur

elemen garis terbentuk dari titik


Garis merupakan elemen satu dimensi yang tercipta dari serangkaian titik-titik yang disusun tak berhingga sehingga membentuk garis. Selain menunjukkan kedudukan, garis juga dapat diukur panjangnya dengan mencari selisih antara titik akhir garis dan titik awal garis tersebut.

Contoh penggunaan elemen garis adalah menentukan panjang jalan, menentukan jarak antar bangunan, panjang kolom, dan masih banyak lagi. Dalam arsitektur biasanya garis dibagi menjadi garis melintang (linear horizontal) yang terdapat pada denah dan garis membujur (linear vertical) yang terdapat pada tampak dan potongan untuk menunjukkan ketinggian bangunan.

arsiran garis hatch yang membentuk bidang


Sama seperti titik, garis bisa ditentukan posisinya dalam koordinat dengan sumbu xyz. Dilihat dari bentuknya, terdapat garis lurus yang disebut linear dan garis lengkung yang sering disebut dengan kurva. Garis lurus tersusun dari titik-titik yang berjejer secara konstan dari titik awal hingga akhir, garis lurus dapat dicari dengan persamaan fungsi linier. Sementara kurva merupakan garis yang berjejer secara dinamis membentuk suatu lengkungan, biasanya memiliki sumbu putar atau dapat dicari dengan persamaan fungsi kurva.

Pengertian bidang dalam arsitektur

Bidang yang dibentuk oleh garis


Bidang adalah elemen dua dimensi yang tercipta dari serangkaian garis garis yang disusun tak berhingga sehingga membentuk bidang. Bidang dapat ditentukan posisinya, memiliki ukuran panjang dan lebar serta memiliki luas area. Luas suatu bidang dapat dicari dengan mengalikan panjang dan lebarnya sesuai aturan bentuk geometri.

Contoh penggunaan bidang dalam arsitektur misalnya ketika menghitung luas tanah, penggambaran denah, tampak, potongan dan gambar kerja 2D lainnya sejatinya adalah penggambaran bidang.

Pengertian ruang dalam arsitektur

ruang yang dibentuk oleh bidang

Ruang merupakan elemen tiga dimensi yang tercipta dari serangkaian bidang-bidang yang disusun tak berhingga sehingga membentuk ruang. Ruang dapat ditentukan posisinya, memiliki ukuran panjang, lebar, tinggi, memiliki luas permukaan dan memiliki volume. Volume suatu ruang dapat ditentukan dengan mengalikan panjang x lebar x tinggi atau dengan mengalikan luas x tinggi sesuai aturan bentuk geometri.

Contoh penggunaan ruang dalam arsitektur misalnya dalam penggambaran 3D suatu bangunan yang menunjukan volume. Pembuatan maket atau model 3D bangunan merupakan suatu contoh eksplorasi ruang dalam arsitektur. Teknologi penggambaran yang semakin maju dengan CAD memungkinkan kita mengeksplorasi ruang dengan lebih mudah melalui visualisasi 3D komputer.

bidang kontur membentuk ruang pada transis bukit


Pengertian bentuk dalam arsitektur

Berbagai macam bentuk 2d dan 3d

Bentuk merupakan perwujudan yang dapat diidentifikasi melalui batas-batas garis, bidang atau ruang. Dengan memahami bentuk maka kita akan dapat mengetahui seperti apa karakter suatu materi. Dalam arsitektur, pemahaman tentang bentuk sangatlah diperlukan karena semua garis, bidang dan ruang pada akhirnya akan menunjukkan bentuk. Jadi bisa kita simpulkan bahwa bentuk merupakan hasil dari proyeksi garis, bidang maupun ruang.

Demikianlah mengenai Titik, Garis, Bidang, Ruang dan Bentuk dalam Arsitektur. Semua materi di atas merupakan materi yang saya dapatkan waktu kuliah. Semoga bermafaat dan berguna bagi teman-teman sekalian.