Denah rumah adalah gambar garis dua dimensi (2D) sederhana yang menunjukkan letak dinding dan ruangan pada bangunan, seolah-olah dilihat dari atas. Dalam denah bangunan, apa yang kita lihat adalah rencana lantai. Kadang-kadang disebut denah saja tetapi secara internasional, ini disebut sebagai denah lantai atau floor plan. Jika bertingkat, maka ditambah dengan nomor tingkatannya seperti "Denah Lantai 2" atau "2nd Floor Plan".

Mengenal Gambar Denah Lantai (Floor Plan)


Apa Saja Isi Gambar Denah Lantai ?

gambar denah bangunan - Branislav / Getty Images

Denah lantai sangat mirip dengan gambar peta, dengan panjang dan lebar, ukuran dan skala seberapa jauh jaraknya. Dinding, pintu, dan jendela biasanya digambar dengan skala, yang berarti proporsi yang cukup akurat dan menggambarkan bagaimana interaksi antar elemen bangunan. Perabot dan peralatan built-in seperti bathtub, wastafel, dan lemari biasanya digambarkan dalam gambar denah atau floor plan. Berikut merupakan notasi dan keterangan yangada pada gambar denah atau layout plan :
  • Garis as bangunan
  • Garis tembok bangunan
  • Pintu dan arah bukanya
  • Jendela dan sistem bukanya
  • Ukuran-ukuran (As ke As)
  • Furniture built-in
  • Furniture lepas
  • Sanitair
  • Keterangan nama ruang
  • Keterangan level ketinggian lantai
  • Keterangan bahan (potongan dinding dan kolom)
  • Garis potongan
  • Grid struktur (jika ada)
Baca juga : Koleksi Denah Rumah Minimalis Ukuran 6x12 meter

Beberapa Istilah tentang Denah

Berikut ini merupakan beberapa istilah yang sering digunakan dalam teknik dan sistem penggambaran khususnya di dunia arsitektur dan konstruksi.
  1. Plan: gambar 2D menunjukkan dinding, pintu, dan jendela eksterior dan interior; perincian bervariasi
  2. Blueprin: gambar arsitektur terperinci yang digunakan sebagai dokumen konstruksi atau panduan pembangun (mengacu pada metode pencetakan lama garis putih pada kertas biru)
  3. Rendering: seperti yang digunakan oleh seorang arsitek, gambar elevasi yang menunjukkan seperti apa struktur yang sudah jadi dari perspektif yang berbeda
  4. Bumwad: kertas kalkir bawang yang digunakan oleh arsitek untuk menggambar denah lantai awal; juga disebut sampah, jejak, atau kertas gores, setipis kertas toilet, tetapi lebih kuat; gulungan kertas kalkir berwarna kuning (lebih mudah untuk melihat lapisan di atas meja atau kotak lampu) atau putih (lebih mudah untuk membuat salinan elektronik)
  5. Schematic: "skema" arsitek tentang bagaimana memenuhi kebutuhan klien; tahap desain awal dari proses arsitek termasuk denah lantai
  6. Dollhouse view: Denah lantai 3D dilihat dari atas, seperti melihat ke rumah boneka tanpa atap; mudah diproduksi dari denah lantai digital
Mengenai jenis-jenis gambar di atas selanjutnya akan dijelaskan secara lebih rinci dalam artikel khusus mengulas jenis gambar arsitektur.

Evolusi Gambar dan Teknologi

denah lantai bangunan yang diguat dengan sketsa tangan

Meskipun biasanya digambar berdasarkan skala, denah lantai dapat berupa diagram atau sketsa sederhana yang menunjukkan tata letak ruangan. Seorang arsitek dapat memulai dengan gambar skematik pada kertas kalkir, yang kadang-kadang disebut dengan "bumwad." Seiring waktu berkembang, lebih banyak detail ditambahkan dalam gambar denah lantai. Keuntungan nyata untuk bekerja dengan seorang arsitek pada suatu proyek adalah keahlian mereka dalam desain denah.

Hari ini, arsitek menggambar denah lantai melalui aplikasi digital untuk menjual desain mereka. Namun, jauh sebelum komputer dan CAD ada, denah lantai sering dimasukkan dalam "buku-buku" dan katalog milik pengembang untuk menjual real estat yang disajikan dengan lebih baik dan berwarna.

Menjelajahi indeks ruang pada denah lantai akan membantu kita memahami berbagai pola aktvitas dalam bangunan. Ini akan sangat membantu kita berimajinasi tentang beberapa hal berikut :
  • Bagaimana ruang-ruang dalam bangunan bisa terbentuk
  • Ukuran dan batasan setiap ruangan
  • Bagaimana setiap ruangan terhubung dengan ruang lainnya
  • Bagaimana sebuah ruangan terhubungan dengan taman atau dunia luar
  • Dimana letak pintu, jendela, akses untuk umum dan pribadi
  • Bagaimana pola sirkulasi bangunan
  • Dan masih banyak lagi
Baca juga : Perbedaan Ukuran Rumah Type 21 36 45 Dan 60

Menggambar Bangunan Dari Bawah ke Atas

Gambar potongan bangunan tinggi

Kita tidak dapat membangun rumah hanya dengan bermodal denah lantai saja. Anda dapat mempelajari denah lantai untuk melihat bagaimana ruang diatur, letak kamar dan bagaimana sirkulasi ruang mengalir. Namun, denah bukan cetak biru untuk rencana konstruksi. Denah saja tidak cukup untuk membangun rumah.

Kontraktor atau pemborong memerlukan gambar lengkap atau gambar siap konstruksi. Dengan begitu, informasi teknis tidak akan Anda temukan semuanya pada denah lantai. Anda memerlukan satu set lengkap rencana konstruksi yang mencakup tidak hanya denah lantai, tetapi gambar tampak, potongan, rencana kelistrikan dan pipa ledeng, gambar elevasi atau rendering, dan banyak jenis diagram lainnya.

Baca juga :  Rumah Type 70 : Pengertian, Denah, Harga

Jika Anda memberikan rencana lantai dan foto pada arsitek atau desainer rumah profesional, mereka mungkin dapat membuat gambar siap konstruksi dari denah tersebut. Anda perlu membuat keputusan tentang banyak detail yang biasanya tidak termasuk dalam denah sederhana. Misalnya, detail hiasan tiang, detail pintu dan ventilasi serta masih banyak lagi.

Teknologi saat ini semakin canggih, kita bisa mengambil denah sederhana dan mengubahnya menjadi rendering, tampilan dollhouse view, dan bahkan video virtual. Proses desain sangat membantu dan bermain dengan aplikasi 3D seperti itu bisa sangat menyenangkan.

Demikianlah mengenai Gambar Denah Lantai (Floor Plan), semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan, Terima kasih.