Pengertian Tata Udara dalam Bangunan

Sistem pengkondisian udara atau tata udara pada bangunan bertugas mengolah udara dan menghasilkan kualitas udara yang baik (nyaman dan sehat) bagi penghuninya. Keberadaan sistem tata udara sangat menunjang aktifitas dan produktifitas manusia.

Sistem AC Bangunan
Sistem AC Bangunan


Beberapa jenis sistem tata udara juga dapat digunakan untuk berbagai keperluan khusus, dengan kondisi perancangan tertentu,  selain  untuk  tempat  hunian  manusia. Untuk  mencapai  tujuan  diatas  perlu diketahui beban pendinginan dan karakteristik ruangan serta sistem tata udara yang diperlukan.

Sistem Tata udara ada yang bersifat alami menggunakan ventilasi atau bukaan, ada juga sistem tata udara buatan menggunkan AC atau Air COnditioner.

Baca juga : Menentukan dan Memilih AC Sesuai Kondisi Ruangan

Jenis Sistem AC dalam Bangunan

Tujuan pengkondisian udara adalah untuk mendapatkan kenyamanan bagi penghuni yang berada didalam ruangan. Kondisi udara yang dirasakan nyaman oleh tubuh manusia adalah berkisar antara :
• Suhu dan kelembaban :  200C hingga 260C, 45% hingga 55%
• Kecepatan udara      : 0.25 m/s
Ada beberapa sistem pengkondisian udara yang dapat dilakukan, yaitu :

1. Sistem Ekspansi langsung

AC Split - Ekspansi Langsung


Dengan sistem ini, pendinginan secara langsung dilakukan oleh refrigerant yang diekspansikan melalui koil pendingin, sedangkan udara disirkulasikan dengan cara menghembuskannya dengan menggunakan blower / fan melintasi koil pendingin tersebut.

Sistem ini biasanya dipergunakan untuk beban pendinginan udara yang tidak terlalu besar seperti keperluan ruangan di rumah. Biasanya menggunakan AC split yang dipasang di tiap ruangan.

Baca juga : 8 Tips Memasang AC Rumah dengan Benar

2. Sistem Pengkondisian Udara secara Sentral

Mesin AC Sentral
Mesin AC Sentral


Secara singkat sistem Central Air Conditioning System ( Sistem Pengkondisian Udara secara sentral), yang biasa  dirancang pada bangunan dapat di jelaskan sebagai berikut :

Unit pendingin utama digunakan 2 unit Water Cooled Water Chiller dimana satu unit beroperasi dan satu unit sebagai cadangan, unit Chiller beroperasi dengan menggunakan “Primary Refrigerant” berupa refrigerant R123 pada unit Chiller & R 134A pada unit purging yang sudah ramah lingkungan, nantinya akan mendinginkan “Secondary Refrigerant” berupa air, dimana air yang sudah didinginkan ini  di sirkulasikan oleh Chilled Water Pump ke AHU dan FCU di LQB.

Baca juga : Cara Menghemat Listrik AC di Rumah

Pada unit AHU air dingin akan mengkondisikan / mendinginkan udara segar dari luar gedung   sehingga   mencapai   temperatur   dan   kelembaban   yang   cukup   dan   untuk selanjutnya didistribusikan ke koridor – koridor di ruangan setiap lantainya dan kamar- kamar pada masing-masing lantai.


Sistem AC Sentral
Sistem AC Sentral


Pada setiap lantai akan ditangani oleh 2 unit AHU yang memiliki kapasitas pendinginan yang sama, begitu pula dengan 2 lantai di atasnya memiliki masing-masing 2 unit AHU yang memiliki kapasitas pendinginan yang sama dengan lantai dasar.

Sedangkan proses pertukaran kalor yang terjadi di masing-masing kamar akan ditangani oleh  Fan Coil Unit yang telah mendapatkan distribusi udara segar yang telah didinginkan oleh AHU sehingga kerja FCU tidak terlalu berat. Dikarenakan lantai dasar, satu dan lantai dua memiliki kapasaitas pendinginan yang sama dan jenis bangunan yang sama pula, maka perhitungan luasan sistem ducting akan diwakilkan di salah satu lantai, yaitu lantai dasar.

Demikianlah mengenai Pengertian dan Jenis SIstem AC. Semoga bermanfaat, terima kasih.