Kaidah desain adalah aturan, patokan dan ukuran yang dijadikan acuan dalam merancang dalam arsitektur sehingga dapat menghasilkan rancangan yang sesuai dengan kriteria-kriteria yang sudah ditetapkan.
Sementara itu prinsip desain merupakan suatu kebenaran umum dalam merancang yang diterima banyak orang sebagai pengguna bangunan.
Kaidah dan Prinsip Desain Arsitektur
Menurut beberapa teori, arsitektur bangunan yang ideal harus memenuhi kaidah-kaidah disain / prinsip-prinsip disain sebagai berikut:
Kaidah dan Prinsip Desain Arsitektur |
1. Irama
Yang dimaksud dengan irama adalah pengulangan ciri secara sistematis dari unsur-unsur yang mempunyai hubungan yang dikenal. Irama adalah elemen desain yang dapat menggugah emosi atau perasaan yang terdalam. Didalam seni visual irama merupakan suatu obyek yang ditandai dengan sistim pengulangan secara teratur.
Cara yang paling meyakinkan untuk mendapatkan irama adalah dengan memberi pola pada keadaan-keadaan tertentu. Pola yang dapat dikenal dan diingat dengan mudah.
Contohnya kumpulan titik-titik sembarangan akan sukar untuk diingat letaknya, apabila kumpulan titik-titik tersebut dikelompokkan sedemikian dengan cara pengulangan bentuk yang mudah dikenal, kumpulan tadi satu sama lainnya menjadi berkaitan dan memiliki pola.
Dalam arsitektur irama dapat berupa pengulangan unsur-unsur dalam perancangan bangunan. Misalnya pengulangan bentuk-bentuk garis lurus, lengkung, bentuk massif, perbedaan warna dan lain lain yang dipakai untuk menghilangkan kesan monoton atau menjemukan.
2. Tekanan / kontras yang memperkuat komposisi
Tekanan dalam perancangan arsitektur berkaitan dengan penonjolan unsur-unsur tertentu diantara unsur-unsur lainnya. Dengan adanya tekanan, akan membentuk suatu vocal point sahingga dapat memperkuat komposisi disain.
Orang-orang cenderung memusatkan perhatiannya kepada sesuatu yang berbeda dengan yang lainnya, seperti : warna, bentuk, ukuran, posisi, dll.
Baca juga : Arsitektur Minimalis, Karakteristik dan Contohnya
3. Keterpaduan / unity
Keterpaduan memiliki arti bagaimana menyatukan unsur-unsur yang berbeda dalam suatu bangunan, menjadi suatu keterpaduan yang utuh dan memiliki makna, semakin sedikit jumlah perbedaan, semakin mudah membuat keterpaduan, namun demikian semakin sedikit perbedaan, bangunan akan terlihat semakin monoton.
Unity adalah keterpaduan yang berarti tersusunnya beberapa unsur menjadi satu kesatuan yang utuh dan serasi. Dalam hal ini seluruh unsur saling menunjang dan membentuk satu kesatuan yang lengkap, tidak berlebihan, dan tidak kurang.
Cara membentuk kesatuan adalah dengan penerapan tema desain. Ide yang dominan akan membentuk kekuatan dalam desain tersebut. Unsur-unsur rupa yang dipilih disusun dengan atau untuk mendukung tema.
4. Keseimbangan
Keseimbangan adalah suatu nilai yang ada pada setiap objek yang daya tarik visualnya di berbagai sisi memiliki kesamaan yang sepadan terhadap titik pusat keseimbangannya. Keseimbangan dibagi menjadi keseimbangan simetris dan keseimbangan asimetris.
Oleh karena itu prinsip keseimbangan tidak selalu harus sama persis kiri kanan, tetapi bangunan yang tidak simetrispun (asimetris) dapat dikatakan seimbang jika terdapat penekanan yang pas terhadap pusat keseimbangan.
Baca juga : Pengertian Arsitektur Tropis, Ciri, Prinsip dan Contohnya
5. Proporsi
Proporsi berkaitan dengan kesesuaian perbandingan antara bentuk yang satu dengan bentuk yang lain dalam satu bangunan. Selain itu, proporsi juga berkaitan dengan ukuran dimensi panjang lebar dan tinggi bentuk itu sendiri.
Proporsi yang sesuai dalam suatu bangunan akan memberikan keindahan terhadap bangunan tersebut.
6. Skala
Skala merupakan perbandingan besar kecilnya suatu bangunan. Suatu banguan dapat dikatakan memiliki skala jika bangunan tersebut dapat menunjukkan ukuran besar kecilnya dengan jelas. Skala juga sangat terkait dengan ukuran bangunan dibandingkan dengan unsur-unsur manusiawi yang ada di dekatnya.
Misalnya : besar ukuran sebuah rumah dengan penghuninya. Skala dibagi menjadi 3, yaitu : skala heroik, skala natural, skala intim.
a) Skala Heroik/Skala Monumental
Skala heroik/skala monumental merupakan skala yang sengaja diatur agar objek atau bangunan terlihat lebih besar, lebih tinggi dan lebih luas daripada aslinya. Tujuannya adalah memberikan kekaguman, kesan agung, membangkitkan semangat serta menggugah perasaan.
Cara memperoleh skala heroik/monumental adalah dengan cara membuat bangunan yang menjulang tinggi, plafon/langit-langit dibuat sangat tinggi, pintu yang besar serta bidang kososng yang besar. Contoh penerapan skala heroik/monumental yaitu pada ruang sidang, gereja gotik, aula, dll.
b) Skala Normal/Skala Natural
Skala normal/skala natural adalah skala yang dibiarkan agar objek terlihat sebagaimana mestinya. Tidak ada perlakuan khusus dalam skala bangunan atau interior sehingga semuanya terlihat normal dan natural apa adanya
Contohnya adalah pada bangunan rumah tinggal biasa, toko, kios dan rumah makan. Penerapan skala natural biasanya lebih mementingkan aspek fungsional daripada tampilan.
c) Skala Intim
Skala intim merupakan skala yang sengaja diatur agar objek, bangunan atau ruang terlihat lebih kecil, lebih sederhana. Tujuannya adalah untuk membuat kesan privasi, kesan aman dan ramah bagi penghuni bangunan.
Cara memperoleh skala intim yaitu dengan membagi bidang kosong dengan banyak garis, membuat ornamen lebih kecil, tinggi plafon yang dikurangi, bukaan pintu yang kecil, dll. Contohnya bisa kita temui pada kamar tidur, ruang pribadi atau pada toilet.
Baca juga : Geometri dalam Arsitektur dan 'The Vitruvian Man'
7. Harmonisasi
Adalah suatu peralihan atau perubahan pengalaman dalam pengamatan terhadap komposisi.urut-urutan yang baik peralihan atau perpindahan ini mengalir dengan baik, tanpa kejutan yang tak terduga, tanpa perubahan yang mendadak.
Tujuan penerapan prinsip urut-urutan seperti dalam arsitektur adalah untuk membimbing pengunjung ketempat yang dituju dan sebagai persiapan menuju klimaks.
Demikianlah mengenai Kaidah dan Prinsip-prinsip Arsitektur, semoga bermanfaat dan menambah wawasan.