Semen adalah bahan pertama yang kita pikirkan ketika kita ingin membangun rumah atau bangunan lainnya. Ada banyak bahan konstruksi yang digunakan untuk membangun rumah atau bangunan tetapi semen memiliki peran utama untuk struktur dasar bangunan, tidak peduli apa finishing luarnya.

Semen pada dasarnya digiling sebagai bubuk yang bereaksi dengan air dan mengering menjadi massa keras dan mendapatkan kekuatan saat digunakan dengan agregat seperti pasir dan kerikil. Semen adalah zat perekat yang terdiri dari banyak mineral. Di antara mineral itu, ada gipsum sebagai mineral paling dasar yang juga dikenal sebagai kalsium sulfat dihidrat. Karena ketersediaan bahan baku yang mudah, industri semen tumbuh seiring waktu dan tingkat konsumsi semen juga meningkat di Indonesia.

Apakah Semen Lama Kualitasnya Turun ?
Apakah Semen Lama Kualitasnya Turun ?

Semen baru memiliki banyak manfaat dan mengarah pada kualitas hasil yang baik yang pada akhirnya menghasilkan umur bangunan yang lebih lama. Tetapi semen yang disimpan di gudang untuk durasi yang lebih lama, semen tua atau semen yang disimpan di lokasi proyek untuk jangka waktu yang lebih lama dapat menyebabkan kualitas beton yang buruk.

Meskipun semen mungkin terlindungi dengan baik di gudang semen, semen menyerap kelembaban dari atmosfer dan dalam jangka waktu tertentu, yang mengakibatkan semen kehilangan kekuatannya. Jadi, pertanyaan utamanya adalah apakah semen kehilangan kekuatannya dari waktu ke waktu?

Ya, Semen kehilangan kekuatannya seiring waktu

Semen tersedia dalam bentuk bubuk yang sangat halus dan memiliki kecenderungan untuk menyerap kelembaban dari atmosfer. Ketika menyerap kelembaban, ia terhidrasi, dan akibatnya penggunaan semen itu tidak berkontribusi pada pengembangan kekuatan atau berkontribusi lebih sedikit. Semen dapat mengeras dan membentuk gumpalan. Karena itu orang jadi bingung apakah bisa menggunakan semen seperti itu? atau berapa umur semen yang bisa digunakan?

Tidak hanya kelembaban atmosfer mempengaruhi semen, tetapi air atau kelembaban selama musim hujan juga memperburuk kualitas semen ketika disimpan untuk waktu yang lama di lokasi atau di gudang semen yang tidak diperlakukan dengan baik. Pada musim hujan, kualitas semen akan memburuk lebih cepat. Tetapi umumnya kualitas semen mulai memburuk setelah sekitar tiga bulan.

Tips Penyimpanan Semen

Dianjurkan untuk menggunakan semen dalam waktu tiga bulan sejak pengemasannya. Jika penggunaan semen ternyata setelah 3 bulan pembuatannya maka selalu periksa dengan melakukan tes semen. Karenanya perawatan yang tepat harus dilakukan di gudang semen. Semen yang dibeli terlebih dahulu harus digunakan terlebih dahulu.

Umumnya, semen dibungkus dalam karung goni (karung goni) atau kertas semen. Namun kemasan ini kurang tahan lembab dan juga tidak mencegah penyerapan kelembaban. Demikian pula sebaliknya semen yang dikemas dalam anyaman polythene sepertinya tidak akan memburuk dengan cepat sejauh yang disebutkan di atas. Hilangnya kekuatan juga tergantung pada kondisi gudang itu sendiri.

Penurunan Kualitas Semen Seiring Waktu

Untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana uap air dapat mempengaruhi kualitas semen, baca efek uap air pada kemasan semen. Hilangnya kekuatan semen pada interval waktu yang berbeda seperti yang dijelaskan diatas bisa dijelaskan seperti tabel berikut ini :

Umur Penyimpanan Semen Pengurangan Kualitas Semen
3 Months 20-30 %
6 Months 30-40 %
12 Months 40-50 %

Demikianlah mengenai kualitas semen yang menurun seiring waktu. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan.

Baca Juga :