Semen adalah material penting dalam membuat bangunan khususnya bangunan yang menggunakan struktur beton. Semen adalah bahan perkerasan yang dapat dicampur dengan pasir dan kerikil.

11 Jenis Semen dalam Konstruksi Bangunan
11 Jenis Semen dalam Konstruksi Bangunan


Banyak yang mengira jika semua semen dalam konstruksi sama saja, ternyata telah berkembang banyak jenis semen untuk konstruksi bangunan. Bahkan hanya sedikit jenis semen yang lumrah bagi kebanyakan orang awam. Berikut ini dijelaskan jenis semen dalam konstruksi bangunan.

01. Semen Portland Biasa (OPC)

Semen Portland Biasa adalah jenis semen yang paling banyak digunakan dan cocok untuk semua konstruksi bangunan beton secara umum. Ini adalah jenis semen yang paling banyak diproduksi dan digunakan di seluruh dunia (termasuk Indonesia) dengan produksi global tahunan sekitar 3,8 juta meter kubik per tahun. Semen ini dikelompokan lagi menjadi beberapa jenis yaitu dari Portland Type I hingga Type VI.

02. Semen Portland Pozzolana (PPC)

Semen Portland pozzolana dibuat dengan menggiling bahan klinker pozzolan dengan semen Portland. Semen ini juga diproduksi dengan menambahkan pozzolana dan penambahan gipsum atau kalsium sulfat atau dengan campuran semen portland dan pozzolana halus.

Semen ini memiliki ketahanan yang tinggi terhadap berbagai bahan kimia pada beton dibandingkan dengan semen portland biasa dan karenanya semen ini banyak digunakan untuk eksterior. Semen ini juga cocok digunakan dalam struktur bangunan di dekat pantai atau tengah laut. Semen PPC biasanya digunakan untuk bangunan pembuangan kotoran, pekerjaan pembuangan limbah, untuk meletakkan beton di bawah air seperti jembatan, dermaga, bendungan dan pekerjaan beton massal dll.

03. Semen Cepat Keras

Semen cepat keras memperoleh tingkat pengerasan tinggi pada hari-hari awal dan digunakan pada beton sehingga bekisting  bisa dihilangkan pada tahap awal dan mirip dengan semen portland biasa (OPC). Semen ini memiliki kandungan kapur yang lebih tinggi dan mengandung kandungan c3 yang lebih tinggi serta penggilingan yang lebih halus yang memberikan pengembangan kekuatan yang lebih besar daripada OPC.

Kekuatan semen cepat keras pada hari ke 3 sama dengan kekuatan OPC hari ke 7 dengan rasio semen-air yang sama. Dengan demikian, keuntungan dari semen ini adalah bekisting dapat dihilangkan lebih cepat sehingga meningkatkan laju konstruksi dan mengurangi biaya konstruksi dengan menghemat biaya bekisting. Semen cepat keras digunakan dalam konstruksi beton pabrikasi, pekerjaan jalan, dll.

04. Semen Cepat Kering

Perbedaan antara semen cepat keras dan semen cepat kering adalah bahwa semen cepat kering bisa kering lebih awal, sedangkan laju penguatannya mirip dengan Semen Portland Biasa. Bekisting dalam kedua kasus dapat dihapus sebelumnya. Semen cepat kering biasanya digunakan dalam pekerjaan yang harus diselesaikan dalam waktu yang sangat singkat, misalnya pengecoran beton dalam air mengalir pada saat pembangunan jembatan atau bendungan.

05. Semen Rendah Panas

Semen rendah panas disiapkan dengan mempertahankan persentase tricalcium aluminat di bawah 6% dengan meningkatkan proporsi C2S. Ini membuat beton menghasilkan panas hidrasi yang rendah dan dapat digunakan dalam konstruksi beton untuk bendungan air, karena panas hidrasi yang rendah mencegah retaknya beton akibat panas. Semen ini memiliki daya tahan yang lebih tinggi terhadap sulfat dan kurang reaktif dari pada OPC.

06. Semen Tahan Sulfat

Semen tahan sulfat digunakan untuk mengurangi risiko bahan kimia sulfat pada beton dan dapat digunakan dalam konstruksi pondasi pada tanah yang memiliki kandungan sulfat yang tinggi. Semen ini mengurangi kandungan C3A dan C4AF. Semen tahan sulfat digunakan dalam konstruksi yang rawan terkena bahan sulfat parah oleh air dan tanah di tempat-tempat seperti lapisan kanal, gorong-gorong, dinding penahan, sifon dll.

07. Semen Tinggi Alumina

Semen tinggi alumina diperoleh dengan mencairkan campuran bauksit dan kapur dan digiling dengan klinker. Ini adalah semen cepat keras dengan waktu pengesetan awal dan akhir masing-masing sekitar 3,5 dan 5 jam. Kekuatan tekan semen ini sangat tinggi daripada semen portland biasa dan digunakan dalam pekerjaan di mana beton dapat mengalami suhu tinggi, terkena es, dan bahan asam.

08. Semen Putih

Semen putih dibuat dari bahan baku yang bebas dari Iron oxide dan merupakan jenis semen portland biasa yang berwarna putih. Semen ini biasanya lebih mahal dan digunakan untuk keperluan estetika arsitektur seperti dinding dekoratif dan panel ukir, permukaan teraso dll. Semen ini baik digunakan untuk pekerjaan dekoratif interior dan eksterior seperti fasad eksternal bangunan, nat lantai, produk beton hias, jalur pedestrian taman, kolam renang dll.

09. Semen berwarna

Semen ini diproduksi dengan mencampur 5 - 10% pigmen mineral dengan semen biasa. Jenis semen ini banyak digunakan untuk karya dekoratif dan nat lantai/dinding. Semen ini juga bisa digunakan untuk membuat panel beton berwarna yang estetis.

10. Semen Ekspansif

Semen ekspansif sedikit mengembang seiring waktu dan tidak menyusut selama dan setelah waktu pengerasan. Semen ini dapat digunakan untuk memasang baut jangkar dan saluran beton pratekan.

11. Semen hidrografi

Semen hidrografi dibuat dengan mencampurkan bahan kimia penolak air dan memiliki kemampuan kerja dan kekuatan yang tinggi. semen ini memiliki sifat anti air dan tidak terpengaruh selama musim hujan dan badai. Semen hidrofobik ini dapat digunakan untuk pembangunan struktur air seperti bendungan, tangki air, saluran pelimpah, struktur penahan air, atap dak beton, dll.

Demikianlah 11 jenis semen yang mungkin masih jarang diketahui banyak orang. Sejatinya sebagian jenis semen ini sudah tersedia dalam toko bangunan namun masyarakat di Indonesia masih terpaku pada satu jenis semen portland. Berbagai merek semen portland yang beredar di Indonesia seperti semen Gresik, Tiga Roda, Holcim, Tonasa, dll. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan.

Baca Juga :