Ada banyak penyebab atap bocor dan membuat rumah mudah lembab dan tergenang air. Musim hujan merupakan  ujian yang sangat berarti bagi sebuah bangunan. Ini juga menjadi semacam pertaruhan bagi desainer dan kontraktor sehingga diperlukan solusi atap bocor yang benar-benar tepat. 

Masalah utama yang paling sering muncul saat hujan terutama di rumah adalah kebocoran. Bagian rumah yang paling sering bocor tentunya atap, karena atap merupakan bagian rumah yang berhadapan langsung dengan air hujan.

Sebelumnya pernah saya tuliskan beberapa kesalahan dalam membangun sebuah rumah. Namun kali ini akan saya tambahkan dengan kesalahan membangun yang menjadi Penyebab Kebocoran pada Atap Rumah.

15 Penyebab Atap Bocor
15 Penyebab Atap Bocor

Kebocoran atap tidak hanya terjadi karena kesalahan dalam desain atap atau posisi dan kemiringan atap. Kebocoran juga seringkali terjadi karena kesalahan dalam aplikasi material. Material atap yang pemasangannya tidak sesuai prosedur kemungkinan besar akan bermasalah. 

Misalnya atap genteng yang memerlukan kemiringan minimal 35 derajat, atap alang-alang yang perlu banyak lapisan untuk tidak bocor atau atap dak beton yang perlu sistem drainase yang baik. Kebocoran atap walaupun sedikit jika dibiarkan lama-lama akan menimbulkan masalah serius dengan bagian-bagian lain di bawah atap. 

Bagian lain yang paling rawan itu adalah langit-langit atau plafon. Kebocoran atap mengakibatkan plafon mengalami bercak, rusak ataupun jebol. Apalagi untuk plafon gypsum sangat rawan bocor.

Baca juga : 10+ Jenis Bahan Material Plafon Rumah Drop Ceiling 

Adapun beberapa faktor penyebab kebocoran atap secara umum (terutama pada rumah tinggal) seperti yang telah saya rangkum dijelaskan dalam daftar berikut :

1. Adanya bagian atap yang rusak atau berlubang, misalnya genteng yang retak, atap asbes yang retak dan lainnya.

2. Posisi atap yang tidak rapat dan adanya celah rembesan antar kepingan atap, terutama untuk atap genteng.

3. Ukuran kepingan atap yang tidak sama, hal ini bisa saja terjadi karena perbedaan produsen atau merek atap yang digunakan.

4. Masalah pada kerpus/nok untuk atap genteng. Biasanya ada keretakan pada campuran di bawahnya.

5. Sampah atau kotoran yang menyumbat aliran atap, yang mengakibatkan rembesan pada celah atap.

6. Ukuran pipa drainase yang terlalu kecil, sehingga bila hujan lebat tidak kuat menampung aliran air hujan.

7. Umur atap yang sudah lama sehingga bisa mengakibatkan adanya keropos pada atap, terutama terjadi pada atap seng yang berkarat.

8. Bekas paku pada atap seng dan asbes yang tidak ditambal bisa mengakibatkan kebocoran.

9. Adanya kebocoran pada beton untuk atap dak/datar. Untuk itu perlu di tes genangan air saat membuat atap dak.

10. Kemiringan atap yang kurang sesuai dengan jenis atap yang digunakan.

11. Konstruksi atau rangka atap yang melengkung akibat material atap yang terlalu berat. Penggunaan rangka baja ringan dengan jarak rangka yang terlalu jauh ditambah penggunaan jenis genteng yang lebih berat dapat mengakibatkan lengkungan beban pada rangka atap yang menyebabkan celah.

12. Desain atap yang kurang ideal, biasanya atap limasan yang berbelok atau berbentuk L rawan bocor pada belokannya.

13. Talang air yang kurang dalam. Untuk atap yang pinggirnya mengguakan talang air harus cukup dalam atau cukup besar jika menggunakan pipa agar mampu menampung air untuk hujan lebat.

14. Atap yang disambung atau tambal sulam sangat rawan bocor, dalam desain dan konstruksi usakahan aliran air jelas.

15. Skylight dengan material atap yang berbeda juga sering menjadi sumber kebocoran. Penggunaan skylight juga dapat menyebabkan kebocoran, sambungan yang tidak diberi seal akan rawan mengalami rembesan akibat panas dan hujan.

16. Lapisan waterproofing yang tidak diperbarui dalam jangka waktu tertentu. Waterproofing umumnya merupakan cat pelapis anti air yang sifatnya elastis, namun hanya akan mampu bertahan beberapa lama sebelum mengeras dan rusak oleh cuaca.

17. Daya tampung air yang kurang pada atap yang diakibatkan karena hujan yang terlalu deras. Oleh karena itu penting untuk mempertimbangkan kapasitas atap dan curah hujan di lokasi pembangunan.

18. Material yang tidak sesuai, penggunaan material atap yang tidak sesuai dengan kondisi daerah pembangunan juga menjadi penyebab utama kebocoran pada atap. 

Baca juga : Tips Mengecat Plafon Sendiri di Rumah

Kebocoran atap yang paling mendasar disebabkan oleh adanya celah pada atap yang terisi air, baik itu celah yang diakibatkan oleh kesalahan desain, curah hujan yang terlalu tinggi maupun karena kelemahan materialnya. Setiap jenis atap memiliki cara pemasangan dan perawatan yang berbeda-beda. Selain itu setiap jenis atap juga memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.

Demikianlah penyebab kebocoran atap. Selain beberapa faktor di atas tentunya masih ada lagi faktor lainnya, jika anda memiliki pendapat lain silahkan tambahkan di kolom komentar, terima kasih.