Bagaimanakah bentuk struktur basement di bawah bangunan? Apakah basement dapat menahan banjir dan gempa? Pertanyaan ini akan dapat dijawab jika kita memahami jenis dan bentuk struktur basement. 

Basement
Basement


Basement adalah sebuah tingkat atau beberapa tingkat dari bangunan yang keseluruhan atau sebagian terletak di bawah tanah. Berdasarkan sistem perlindungan yang digunakan, maka struktur basement dapat dibedakan sebagai berikut ini :

Struktur Basement Tipe A – Perlindungan Tanki (Tanked Protection)



Tipe A – Perlindungan Tanki (Tanked Protection)
Tipe A – Perlindungan Tanki (Tanked Protection)

Struktur tidak memiliki perlindungan integral untuk melawan penetrasi air tanah dan selanjutnya sangat bergantung pada lapisan membran kedap air (waterproofing membrane).

Sistem struktur anti air yang dipilih harus dapat mengatasi tekanan hidrostatik dari air bawah tanah, bersama dengan lapisan yang ada sesuai dengan beban yang ditumpu.
 
Struktur tembok dapat menggunakan pratekan (prestressed), beton yang dikuatkan atau beton polos ataupun batuan keras dengan sistem struktural kedap air digabungkan secara eksternal selama konstruksi. Atau dapat diterapkan secara internal pada basement yang telah selesai dibangun.

Tipe A – Perlindungan Tanki (Tanked Protection)
Tipe A – Perlindungan Tanki (Tanked Protection)

Tembok batuan keras (masonry) bisa jadi memerlukan penambahan semen untuk menghasilkan permukaan yang cukup  bagus  untuk  mendapatkan  sistem  kedap  air  yang  diharapkan. 

Bentuk  konstruksi  ini  cukup mumpuni tergantung dari sistem kedap air (waterproofing) yang dipakai, juga menghasilkan ketahanan yang tingggi dari pergerakan air tanah.

                              

Struktur Basement Tipe B – Perlindungan integral terstruktrur (structurally integral protection)


Struktur membutuhkan pembangunan struktur itu sendiri untuk dibangun sebagai kulit integral tahan air. Pembangunan beton yang dikuatkan atau pratekan yang tanpa alternatif lain, struktur basement haruslah  dirancang  dengan  parameter  yang  pasti  dan  ketat  untuk  memastikan  ketahanan  airnya.

Tipe B – Perlindungan integral terstruktrur (structurally integral protection)

Kebanyakan rancangan harus dibangun sesuai dengan rekomendasi BS 8007 atau BS 8110, yang memberikan petunjuk kwalitas beton dan jarak antar tulangan.

Tanpa adanya tambahan membran yang terpisah, bentuk konstruksi ini bisa dikatakan tidak sama tahannya terhadap air dan pergerakan uap air seperti tipe A atau C.


Struktur Basement Tipe C – Perlindungan dengan pengaliran (drained protection)


Struktur menggabungkan rongga alir di antara struktur basement. Ketergantungan permanen dari pada rongga ini untuk mengumpulkan air tanah sepanjang palung rembesan struktur dan langsung meneruskan air tersebut ke pembuangan air dari drainase atau dengan pemompaan.

Tipe C – Perlindungan dengan pengaliran (drained protection)


Struktur tembok dapat menggunakan pratekan (prestressed), beton yang dikuatkan atau beton polos  ataupun  batuan  keras.  Tembok  basement  bagian  luar  harus  memiliki  ketahanan  yang  cukup terhadap air untuk memastikan rongga air yang ada hanya mendapatkan limpahan air yang terkontrol. 

Jika tidak dibuat ketahanan yang baik, sistem rongga ini tidak dapat mengatasi air bah melewati batas limpahan air terutama selama kondisi badai/banjir.

Bentuk konstruksi ini cukup mumpuni tergantung dari sistem kedap air (waterproofing) yang dipakajuga menghasilkan ketahanan yang tingggi dari pergerakan air tanah.

Tipe C – Perlindungan dengan pengaliran (drained protection)

Demikianlah mengenai jenis dan bentuk struktur basement, semoga bermanfaat.