Untuk menentukan tinggi plafon ideal rumah atau bangunan lainnya sejatinya tidak ada standar yang pasti. Perancang ataupun pelaksana pembangunan bebas menentukan Berapa tinggi yang diinginkannya sehingga yang sering menuntut ketinggian plafon adalah dari pengguna bangunan itu sendiri.
Dalam artikel ini Arsitur Studio akan mencoba membahas bagaimana cara menentukan tinggi plafon yang ideal untuk rumah maupun bangunan lainnya melalui beberapa metode dan pendekatan agar tinggi plafon tidak merugikan penghuni.
Pengertian Plafon
Solusi menentukan tinggi plafon |
Secara prinsip ada dua jenis plafon pada bangunan yaitu plafon terbuka dan tertutup. Plafon terbuka disebut juga expose ceiling karena langsung menggunakan struktur atap sebagai plafon. Cara ini juga bisa dianggap tidak menggunakan plafon sama sekali. Sementara plafon tertutup adalahplafon yang menggunakan bahan tertentu untuk menyembunyikan sebagian atau seluruh struktur atap sehingga tidak terlihat dari ruang di bawahnya.
Menentukan Tinggi Plafon
Walaupun dapat menentukan sendiri namun tinggi plafon tidak bisa dibuat sembarangan karena akan berdampak pada estetika ruang dan kenyamanan ruang itu sendiri. Sebelum menentukan tinggi plafon ada baiknya kita memperhatikan hal-hal sebagai berikut yaitu: iklim, fungsi ruang, proporsi ruang atau estetika ruang, sirkulasi udara dan pencahayaan serta biaya proyek yang ditentukan. Berikut penjelasannya.
1. Tinggi plafon ideal sesuai kondisi iklim
Di daerah yang memiliki iklim dingin cenderung menggunakan plafon yang rendah. Sebut saja di Jepang atau Eropa yang menggunakan tinggi plafon untuk ruang tidur sekitar 2,4 hingga 2,5 meter. Hal ini dapat menekan penggunaan pemanas ruangan saat musim dingin atau musim salju.
Sementara di Indonesia yang memiliki iklim tropis dengan suhu siang hari yang lumayan panas memerlukan sirkulasi udara yang lebih baik sehingga biasanya plafon dibuat lebih tinggi terutama di daerah pesisir pantai. Tinggi plafon yang digunakan pada daerah ini berkisar antara 2,8 hingga 3,5 meter. Walaupun suhunya lebih panas tetapi bukan berarti membuat tinggi plafon sangat tinggi karena akan berpengaruh juga bila menggunakan pendingin ruangan.
2. Tinggi plafon ideal sesuai fungsi ruang
Tinggi plafon ideal untuk fungsi ruang aula dan gedung pertunjukan |
Sementara untuk ruang yang lebih intim atau private biasanya menggunakan tinggi plafon yang lebih rendah. Misalnya kamar mandi yang rata-rata memiliki tinggi plafon 2,4 meter.
Baca juga : Cara Menghitung Biaya Mengecat Tembok
Rekomendasi tinggi plafon untuk ruang tertentu |
Gambar di atas merupakan ilustrasi tinggi plafon untuk beberapa jenis ruang. Untuk ruang privat tinggi plafon bisa dibuat lebih rendah, untuk ruang yang lebih publik maka tinggi plafon idealnya harus lebih tinggi agar ruang lebih luas.
3. Tinggi plafon ideal sesuai dengan proporsi dan estetika
Tinggi plafon = 1/2 x (panjang ruangan+lebar ruangan).
Misalnya ruangan dengan ukuran 4 x 5 meter akan tampak lebih proporsional jika tinggi plafonnya (5+4)/2 = 4,5 meter.
4. Tinggi plafon ideal untuk pencahayaan ruang
Baca juga : 10+ Ide Desain Plafon Untuk Ruang Tamu
Ini akan sangat berpengaruh terhadap pemilihan jenis lampu dan peletakkan titik lampu dalam sebuah ruangan. Plafon yang lebih tinggi dapat menggunakan pencahayaan yang lebih variatif.
5. Tinggi plafon ideal dipengaruhi struktur bangunan
5. Tinggi plafon ideal dipengaruhi biaya
Hal ini mungkin tidak akan terasa untuk sebuah rumah tinggal dengan ruangan yang sedikit. Namun hal ini akan menjadi sesuatu yang sangat berarti untuk bangunan bersusun dengan jumlah uang yang sangat banyak. Misalnya Hotel, rumah susun, maupun Komplek Perkantoran. Ini juga menjadi salah satu alasan kenapa dalam tempat-tempat tersebut plafonnya pendek-pendek sekitar 2,5 hingga 2,8 meter.
Biaya tinggi plafon dalam sebuah bangunan setidaknya kita bisa lebih bijak dalam menentukan tinggi plafon yang akan dibangun.