Sahabat Arsitur mungkin sering bertanya, lebih mahal tukang harian apa tukang borongan ? Membangun rumah adalah kegiatan yang cukup kompleks, banyak yang harus disiapkan dan juga diperhatikan. Kita tidak bisa selalu bergantung dengan adanya RAB.

Dalam pelaksanaan pembangunan sering kita jumpai masalah siapa tukang yang akan bekerja, apakah sebaiknya dibayar borongan atau harian ? Pekerjaan apa saja yang harus menggunakan tukang borongan dan tukang harian ? Berikut adalah rekomendasi berdasarkan pengalaman saya di proyek :

Tukang Harian vs Tukang Borongan, Mana yang Lebih Murah ?

Jika Sahabat bukan orang teknik atau orang yang pernah menangani pembangunan rumah, usahakan menyewa jasa pengawas teknik atau pengawas bangunan (bisa dari lulusan sipil atau arsitek yang berpengalaman). Tujuannya agar pembangunan dapat terkendali dari segi biaya, kualitas serta waktu pelaksanaan. Daripada sahabat harus pusing setiap kali ada kendala.

Usahakan pengawas datang dan mengecek setiap hari terutama ketika suatu item pekerjaan dimulai (misalnya pekerjaan cor beton). Pengawas bisa dibayar harian/bulanan atau per datang atau dikontrak untuk satu kali proyek dari awal sampai akhir. Biayanya mulai 200 ribu per meter luas bangunan.

Baca juga :  Pilih Kontraktor atau Mandor ? Yang Mana Lebih Baik ?

Untuk pekerjaan bowplank (penentuan sikuan dan level bangunan), lebih baik menggunakan tukang yang dibayar harian. Item pekerjaan ini termasuk pekerjaan yang ringan, cepat dikerjakan, namun membutuhkan keahlian khusus. Karna itu harga borongannya cukup mahal sehingga bisa membebani biaya yang lain.
   
Untuk pekerjaan pondasi (telapak/menerus) mulai dari galian sampai pasangan, serta urugan lantai lebih baik menggunakan tukang yang dibayar borongan. Item pekerjaan ini cukup berat dan membutuhkan waktu cukup lama namun tidak membutuhkan keahlian khusus. Karena itu borongan adalah opsi terbaik. Kalau menggunakan tukang harian dikhawatirkan akan lama dan progres tukang kurang efektif.

Untuk pekerjaan Pembesian dan pasangan dinding (bata/batako/bata ringan), lebih baik menggunakan tukang yang dibayar borongan. Item pekerjaan ini juga cukup berat dan memakan waktu lama. Selain itu, pekerjaan tersebut memerlukan sedikit keahlian khusus.

Untuk pekerjaan atap sebaiknya menggunakan tukang yang dibayar harian. Pekerjaan ini termasuk ringan, cepat namun butuh keahlian yang tinggi, sehingga harga borongannya mahal. Contohnya atap baja ringan dengan genteng beton pada rumah ukuran 10 x 10 m hanya butuh waktu 6 hari paling lama. Namun ongkos borongannya per m2 rata-rata adalah 65 ribu. Jadi seminggu sahabat bisa habiskan budget 6.5juta. Kalau harian dengan 3 tukang, per harinya dibayar 150 ribu/tukang x 3 = 450rb x 6 hari = 2.7 juta. Bisa berhemat hampir 3 juta.

Baca juga : Arsitek VS Insinyur : Apa Perbedaan Keduanya

Untuk Pekerjaan plasteran dan acian, lebih baik menggunakan tukang yang dibayar harian. Pekerjaan ini ringan namun butuh keahlian yang cukup tinggi. Namun jangan lupa berikan target ke tukangnya untuk penyelesaian plaster kapan harus selesai. Kemampuan rata-rata tukang menyelesaikan plasteran per hari sekitar 10m2/tukang. Sementara kalau dibayar borongan, rata2 ongkos per meter adalah 30 ribu hingga 35 ribu.

Untuk Pekerjaan instalasi listrik dan pipa, memang lebih baik menggunakan tukang borongan karena jarang ada tukang harian untuk pekerjaan MEP. Jika pun menggunakan tukang harian biasanya akan jatuh lebih mahal ongkosnya.

Untuk Pekerjaan plafon, lebih baik menggunakan tukang yang dibayar harian. Ini juga termasuk item pekerjaan yang ringan dan cepat, tapi memerlukan keahlian yang tinggi. Per m2 pekerjaan plafon gypsum biasanya dihargai mulai 50 ribu/m2 hingga 75 ribu/m2 (sudah plafon + rangka hollow). Untuk lis plafon dihargai mulai 15 ribu/m. Untuk rumah ukuran 10 x 10 m dengan 3 kamar tidur, 2 kmr mandi, mampu diselesaikan pekerjaan plafonnya dalam waktu 6 hari dengan 3 orang pekerja.

Untuk Pekerjaan keramik, lebih baik dibayar harian. Biaya keramik per meter persegi adalah 45 ribu. Sedangkan rata-rata tukang yang bekerja dengan rapi, per harinya paling sedikit bisa menyelesaikan pasangan keramik sekitar 5 m2.

Baca juga : Tips Memilih Kontraktor Bangunan dengan Konsep 5P

Untuk Pekerjaan kusen pintu dan jendela lebih baik dibayar dengan sistem borongan. Rata-rata biaya pekerjaan borongan, 1 kusen pintu dan jendela, 50 ribu per frame + pasang. Rata-rata 1 tukang yang pekerjaannya rapi bisa menyelesaikan 3 frame + pasang dalam sehari. Diatas itu hasilnya akan kurang bagus. Jadi kalau ada 2 tukang yang mengerjakan, paling tidak dalam sehari mereka bisa menyelesaikan 6 frame kusen.

Untuk Pekerjaan cat dan waterproofing  sebaiknya jangan dibayar harian, karena nantinya pekerjaan ini bisa dibuat lama selesai, padahal bisa dikerjakan dengan cepat. Sebaiknya langsung ditawar borongan 1 rumah selesai dengan harga yang masuk akal. Sebagai perbandingan, jika sistem borongan meteran, per m2 Pekerjaan cat ini memakan biaya sekitar 15 ribu saja. Kalau borongan 1 rumah sekalian, sahabat bisa mendapatkan diskon hingga 20% lebih murah daripada borongan meteran.

Untuk pekerjaan pembongkaran dan pembersihan sudah jelas menggunakan sistem borongan. Jika menggunakan sistem dibayar harian pastinya biayanya akan membengkak jauh lebih mahal.

Demikianlah perbandingan antara tukang harian vs tukang borongan. Semoga dengan artikel ini sahabat bisa mengerti lebih jelas bagaimana harus membayar upah tukang jika membangun rumah sendiri.