Plastik adalah material buatan yang saat ini banyak digunakan oleh manusia untuk berbagai kebutuhan termasuk untuk bahan bangunan. Berbagai jenis plastik yang digunakan dalam industri konstruksi dan bahan bangunan akan dijelaskan dalam daftar di bawah ini :

8 Jenis Plastik untuk Bahan Bangunan dan Konstruksi
8 Jenis Plastik untuk Bahan Bangunan dan Konstruksi


1. Plastik Polyethylene (PE)

Plastik polietilen terbuat dari bahan monomer vinil terpolimerisasi. Monomer adalah sejenis senyawa sederhana, yang dapat dipolimerisasi menjadi senyawa makromolekul. Tiga cara digunakan untuk mempolimerisasi monomer: proses tekanan tinggi, proses tekanan menengah, dan proses tekanan rendah.

Berbagai cara menghasilkan tingkat kristalinitas dan kepadatan yang berbeda. Polietilen tekanan tinggi memiliki kristalinitas dan kerapatan yang rendah, sedangkan polietilen bertekanan rendah memiliki kristalinitas dan kerapatan tinggi. Ketika kristalinitas dan densitas meningkat, di satu sisi, kekerasan, titik pelunakan, dan kekuatan meningkat. Di sisi lain, dampak ketangguhan dan perpanjangan umur plastik berkurang.

Jenis plastik polietilen memiliki stabilitas kimia dan ketahanan air yang lebih baik. Meskipun kekuatannya tidak tinggi, namun cukup fleksibel dalam suhu rendah. Penambahan sejumlah karbon hitam dapat memperkuat ketahanan usia polietilen.

2. Plastik Polyvinyl Chloride (PVC)

Plastik polivinil klorida adalah sejenis plastik umum yang dibuat dari monomer vinil klorida terpolimerisasi. Plastik polivinil klorida memiliki stabilitas kimia dan ketahanan usia yang lebih baik, tetapi daya tahan panasnya buruk. Jenis plastik ini dapat terurai dan bermetamorfosis jika suhu melebihi 100 ° C. Biasanya, bahan ini harus digunakan pada suhu di bawah 60-80 ° C. Dengan menambahkan jumlah plasticizer yang berbeda, plastik polivinil klorida dapat dibuat plastik yang keras dan lunak.

3. Plastik Polystyrene (PS)

Plastik polystyrene terbuat dari monomer styrene terpolimerisasi. Jenis plastik ini memiliki kelebihan transmisi cahaya yang baik, pigmentasi/pewarnaan yang mudah, stabilitas kimia yang lebih baik, tahan air, tahan cahaya, pemrosesan mudah, dan harga murah.

Namun, plastik polystyrene memiliki kelemahan berupa kekakuan yang lemah, ketangguhan impak yang buruk, ketahanan panas yang lemah, dan sifat mudah terbakar yang mudah. Titik-titik lemah ini membatasi penggunaannya.

Baca Juga : Perbandingan PVC vs uPVC sebagai Material Bangunan

4. Plastik Polypropylene (PP)

Plastik polypropylene terbuat dari monomer akrilik terpolimerisasi. Jenis plastik ini memiliki sifat ringan (kepadatan 0,90g / cm2), tahan panas yang kuat (100-1200C), keuletan teratur dan tahan air. Titik lemahnya adalah bahwa ia memiliki kekakuan yang buruk dalam suhu rendah; dan resistansi udara yang buruk. Karena itu, plastik polypropylene cocok digunakan di dalam ruangan. Beberapa tahun terakhir telah terlihat perkembangan pesat produksi polypropylene. Polypropylene, bersama dengan polietilen dan polivinil klorida, telah menjadi varietas utama plastik bangunan.

5. Polyrmethyl Methacrylate (PMMA)

Resin termoplastik, juga disebut gelas organik, dapat dibuat dari Polymethyl methacrylate yang dipolimerisasi. Jenis plastik ini memiliki kelebihan transmisi cahaya yang baik, kekuatan tinggi pada suhu rendah, penyerapan air yang rendah, ketahanan panas yang lebih baik, ketahanan penuaan yang lebih baik, dan mudah diproses. Namun, itu memiliki kelemahan dari resistensi abrasive yang buruk dan harga tinggi.

6. Resin Poliester (PR)

Resin poliester dibuat dengan mengkondensasi alkohol diatomik atau polibasa dan asam diatomik atau polibasa. Resin poliester memiliki sifat kapasitas ikatan yang baik, elastisitas, daya warna yang lebih baik, fleksibilitas, tahan panas dan tahan air.

7. Resin Fenolik (PF)

Resin fenolik dibuat dengan mempolimerisasi fenol dan aldehida di bawah pengaruh katalis asam atau katalis alkali. Resin fenolik memiliki kekuatan kohesi yang lebih baik, tahan cahaya, tahan air, tahan panas, tahan korosi, dan isolasi listrik. Namun, kekakuannya buruk. Resin fenolik, ditambahkan dengan bahan pengisi dan bahan pengawet, dapat dibuat menjadi plastik fenolik. Plastik fenolik halus, kuat, tahan lama, dan murah. Bahan ini telah menjadi jenis plastik yang biasa digunakan.

8. Resin Silikon Organik (SI)

Resin silikon organik dibuat dengan menghidrolisis satu atau lebih jenis monomer silikon organik. Resin silikon organik memiliki sifat tahan panas, tahan dingin, tahan air, dan tahan korosi. Namun, jenis plastik ini buruk dalam kinerja mekanik dan kekuatan kohesif. Dua titik lemah ini dapat ditingkatkan dengan menambahkan resin sintetis (fenolik aldehida, epoksi, dan poliester), serat gelas, dan asbes, dll.

Demikianlah jenis-jenis plastik yang digunakan sebagai bahan bangunan dan industri konstruksi. Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan.