Retaining wall merupakan struktur dinding yang dibuat untuk menahan erosi atau pergerakan paa tanah miring. Dinding penahan tanah seringkali dijumpai pada bangunan atau struktur yang berada pada lahan miring. Apakah yang dimaksud dengan dinding penahan tanah ? apa fungsi dinding penahan tanah ? dan Apa saja contoh penggunaan dinding penahan tanah ? Mari kita bahas satu per satu.

Dinding Penahan Tanah (Retaining Wall) dalam Konstruksi
Dinding Penahan Tanah (Retaining Wall) dalam Konstruksi - urbanagcouncil.com

Pengertian Dinding Penahan Tanah (Retaining Wall)

Dinding penahan tanah merupakan suatu konstruksi dinding yang digunakan untuk menahan tanah agar tidak runtuh. Tanah lepas atau tanah alami dapat runtuh karena kondisi tanah yang miring atau lereng yang kemantapannya tidak bisa dijamin oleh lereng tanah itu sendiri.

Posisi tanah yang tertahan atau miring bisa memberikan gaya dorong pada struktur dinding sehingga struktur cenderung akan bergeser atau terguling. Suatu lereng yang akan diberi beban berupa bangunan akan lebih mudah longsor sehingga perlu diperkuat dengan struktur berupa retaining wall.

Baca juga : Cara Menghitung Jumlah Batako yang Dibutuhkan pada Dinding

Manfaat dan Fungsi Dinding Penahan Tanah (Retaining Wall)

Ada banyak manfaat dan fungsi dari pembuatan dinding penahan tanah, berikut adalah fungsi utama dinding penahan tanah :
  • Menyokong tanah lepas atau tanah alami yang kurang stabil
  • Mencegah tanah dari bahaya kelongsoran.
  • Menahan kelongsoran karena beban air hujan, berat tanah dan gaya tekan dari atas
  • Menahan pergerakan tanah sehingga struktur bangunan lebih stabil
  • Mencegah resiko kelongsoran untuk area di bawah lereng

Aplikasi dan Penggunaan Dinding Penahan Tanah (Retaining Wall)

Dinding penahan tanah dapat diaplikasikan pada berbagai kondisi struktur yang memerlukan kekuatan untuk menahan gaya dorong tanah yang sangat besar. Berikut adalah contoh penerapan dinding penahan tanah :

Aplikasi dan Penggunaan Dinding Penahan Tanah (Retaining Wall)
Aplikasi dan Penggunaan Dinding Penahan Tanah (Retaining Wall) - Hardiyatmo,2014

  • Jalan raya atau rel kereta api yang dibangun di sisi/tepi lereng.
  • Jalan raya atau rel kereta api yang ditinggikan agar mendapatkan perbedaan elevasi.
  • Jalan raya atau rel kereta api yang dibuat lebih rendah agar mendapatkan perbedaan elevasi.
  • Dinding penahan tanah yang menjadi batas pinggir kanal atau saluran air.
  • Dinding penahan tanah khusus yang disebut flood walls, yang digunakan untuk mengurangi/menahan banjir dari sungai.
  • Dinding penahan tanah yang digunakan untuk menahan tanah pengisi dalam menopang jembatan.
  • Dinding penahan yang digunakan untuk menahan tanah di sekitar bangunan atau rumah.
  • Dinding penahan tanah yang digunakan sebagai tempat penyimpanan material bangunan seperti pasir, biji besi, dan lain-lain.
Baca juga : Cara Menghitung Biaya Pemasangan Tembok Batako

Jenis Dinding Penahan Tanah Sesuai Strukturnya (Retaining Wall)

Berdasarkan sistem konstruksinya, Ada beberapa jenis dinding penahan tanah sebagai berikut :

01. Dinding Penahan Tanah Type Gravitasi (gravity wall)

Dinding Penahan Tanah Type Gravitasi (gravity wall)
Dinding Penahan Tanah Type Gravitasi (gravity wall) - Hardiyatmo,2014

Dinding jenis ini dibuat dengan beton tidak bertulang atau pasangan batu, biasanya pada dinding jenis ini dipasang tulangan pada permukaan dinding untuk mencegah retakan permukaan akibat perubahan suhu.

02. Dinding Penahan Tanah Type Kantilever (Cantilever retaining wall)

Dinding Penahan Tanah Type Kantilever (Cantilever retaining wall)
Dinding Penahan Tanah Type Kantilever (Cantilever retaining wall) - Hardiyatmo,2014

Dinding ini dibangun dari kombinasi dinding dengan beton bertulang yang berbentuk seperti huruf T. Ketebalan bagian-bagian relatif tipis dan diberi tulangan secara penuh untuk menahan momen maupun gaya lintang yang bekerja pada dinding tersebut. Stabilitas dinding ini diperoleh dari berat dinding penahan sendiri dan berat tanah diatas tumit tapak.

Baca juga : Daftar Harga Bata Merah, Batako dan Bata Ringan
 

03. Dinding Penahan Tanah Type Counterfort (counterfort wall)

Dinding Penahan Tanah Type Counterfort (counterfort wall)
Dinding Penahan Tanah Type Counterfort (counterfort wall) - http://eprints.polsri.ac.id/3392/3/BAB%20II.pdf

Dinding ini tersusun dari dinding beton bertulang dengan ketebalan yang relatif tipis. Pada bagian dalam dinding dengan jarak tertentu didukung oleh pelat/dinding vertikal yang disebut dengan counterfort (dinding penguat). Ruang sisa di atas pelat pondasi diisi dengan tanah urug.

04. Dinding Penahan Tanah Type Buttress (butters Wall)

Dinding Penahan Tanah Type Buttress (butters Wall)
Dinding Penahan Tanah Type Buttress (butters Wall) - http://eprints.polsri.ac.id/3392/3/BAB%20II.pdf

Dinding Buttress hampir sama dengan dinding kontrafort, hanya bedanya bagian kontrafort diletakkan di depan dinding. Dalam hal ini, struktur kontrafort berfungsi memikul tegangan tekan. Pada bagian tumit, ukurannya lebih pendek dari pada bagian kaki.

Demikianlah mengenai pengertian dinding penahan tanah, fungsi dan penggunaannya dalam konstruksi. Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan pembaca sekalian.

Referensi :
  • http://eprints.polsri.ac.id/3392/3/BAB%20II.pdf
  • https://urbanagcouncil.com
  • Hardiyatmo, Hary Christady. 2014. Analisa dan Perencanaan Fondasi 1. Gadjah Mada University, Yogjakarta.