Tahapan Perencanaan Arsitektur merupakan rincian yang menjelaskan tahap demi tahap untuk mengolah ruang dengan struktur pembentuknya, menjadi fungsi tertentu dengan kaidah arsitektur dan juga memperhatikan estetika.
Hal ini sesuai jika dikaitkan dengan konsep Arsitektur yang dikemukakan oleh Vitruvius tentang struktur, fungsi dan estetika.
Tahapan Perencanaan Arsitektur dan Fungsinya |
6 Tahapan Perencanaan Arsitektur dan Penjelasannya
Dalam Arsitektur, Tahapan perencanaan atau mendesain adalah sebagai berikut :
1. Latar Belakang
Hal yang paling mendasar adalah mencari tahu apa saja yang dibutuhkan serta apa saja yang menjadi kebutuhan dari pembangunan tersebut. Selain itu keinginan dari pemilik atau investor yang menjadi sumber dana juga harus menjadi latar belakang dari pembangunan tersebut.
2. Analisa Masalah
Pada tahap ini ada beberapa hal yang perlu diketahui yaitu data existing, potensi yang dimiliki yang dapat dijadikan nilai jual, serta masalah yang ada sehingga dapat ditangani.
Dengan mengetahui beberapa hal tersebut selanjutnya akan dilakukan analisa dari data existing, analisa potensi, serta analisa masalah yang didasari dengan fakta yang ada pada lapangan.
3. Solusi Desain
Pada tahap inilah mulai terbentuknya ide maupun gagasan dari desain perancangan tersebut. Selain ide dan gagasan, planning programming juga dibuat pada tahap ini.
4. Skematik Desain
Tahap skematik desain merupakan tahapan yang masuk lebih dalam lagi karena pada tahap ini sudah dapat dihasilkan gambar berupa gambar arsitektur, gambar struktur, system utilitas bangunan, serta gambar landscape.
5. Desain Final
Tahap ini sudah menghasilkan dokumen perencanaan yang sudah terdiri dari desain serta gambar final yang nantinya akan diwujudkan atau direalisasika.
6. Realisasi Perencanaan
Ini merupakan proses terakhir dari proses perencanaan yaitu dengan merealisasikan desain yang telah dibuat dengan cara memulai pelaksanaan pembangunan.
Baca juga : Cat Berbasis Minyak vs Cat Berbasis Air (Oil Base vs Water Base)
Fungsi perencanaan
Adapun fungsi perencanaan dalam arsitektur adalah sebagai berikut :
1. Menentukan titik tolak dan tujuan usaha.
Tujuan adalah sesuatu yang ingin dicapai sehingga merupakan sasaran, sedangkan perencanaan adalah alat untuk mencapai sasaran tersebut. Setiap usaha yang baik harus memiliki titik tolak, landasan dan tujuannya.
2. Memberikan pedoman, pegangan dan arah.
Suatu perusahaan harus mengadakan perencanaan apabila hendak mencapai suatu tujuan. Tanpa perencanaan, suatu perusahaan tidak akan memiliki pedoman, pegangan dan arahan dalam melaksanakan aktivitas kegiatannya.
3. Mencegah pemborosan waktu, tenaga dan material.
Dalam menetapkan alternatif dalam perencanaan, kita harus mampu menilai apakah alternatif yang dikemukakan realistis atau tidak atau dengan kata lain, apakah masih dalam batas kemampuan kita serta dapat mencapai tujuan yang kita tetapkan.
Baca juga : Jenis Tipologi Fasilitas/Bangunan dalam Suatu Kawasan
4. Memudahkan pengawasan.
Dengan adanya planning, kita dapat mengetahui penyelewengan yang terjadi karena planning merupakan pedoman dan patokan dalam melakukan suatu usaha. Agar dapat membuat perencanaan yang baik, maka manajer memerlukan data-data yang lengkap, dapat dipercaya serta aktual.
5. Kemampuan evaluasi yang teratur.
Dengan adanya planning, kita dapat mengetahui apakah usaha yang kita lakukakn sudah sesuai dengan tujuan yang ingin kita capai. Sehingga tidak terjadi under planning dan over planning.
6. Sebagai alat koordinasi.
Perencanaan dalam suatu perusahaan kadang-kadang begitu kompleks, karena untuk perencanaan tersebut meliputi berbagai bidang di mana tanpa koordinasi yang baik dapat menimbulkan benturan-benturan yang akibatnya dapat cukup parah.
Dapat kita misalkan, perjalanan suatu kereta api yang dengan tanpa adanya koordinasi yang baik, kemungkinan akan terjadi tabrakan atau harus menunggu terlalu lama pada simpangan-simpangan.
Demikian Tentang Tahapan Perencanaan Arsitektur dan Fungsinya, semoga bermanfaat.