Meta description:

Bangunan bertingkat disebut sebagai bangunan yang memiliki lebih dari satu lantai secara vertikal. Pada umumnya, bangunan bertingkat dibangun berdasar pada keterbatasan tanah yang mahal di perkotaan atau di pedesaan, dan memiliki ruang untuk ragam kegiatan

Bangunan gedung bertingkat bertambah setiap harinya, serta tersebar di setiap kota dan seluruh dunia. Bahkan, banyak gedung bertingkat yang mencapai ketinggian di luar nalar manusia. Perkembangan teknologi gedung bertingkat diakibatkan dari sempitnya lahan yang tersedia.






Jenis Teknologi Struktur Gedung Bertingkat

Teknologi yang diterapkan untuk pembangunan gedung bertingkat ada berbagai macam. Utamanya pada jenis struktur bangunan, jenis struktur yang paling sering digunakan dalam teknologi struktur gedung bertingkat, yaitu:

1.    Rangka Kaku

Rangka kaku memiliki struktur balok dan kolom yang dibangun secara monolitik, agar bisa menahan beban. Kekakuan lentur dari kolom dan balok adalah faktor kekakuan lateral dari struktur rangka kaku. Dalam pembangunan struktur gedung bertingkat, jenis rangka kaku terbukti cocok untuk bangunan beton bertulang.

Rangka kaku bisa dipakai dalam konstruksi baja, walau koneksi yang digunakan terbilang mahal. Kelebihan dari frame yang kaku adalah kemungkinan perencanaan dan pemasangan jendela yang lancar, karena pengaturan persegi panjang terbuka. Struktur gedung bertingkat rangka kaku adalah sebagai berikut:

a)    Anggota sistem rangka kaku menahan momen lentur, beban aksial dan gaya geser.

b)    25 lantai gedung bertingkat bisa dibangun dengan mengandalkan sistem rangka kaku.

c)    Konstruksi bangunan lebih mudah sehingga pekerja dapat mempelajari keterampilan konstruksi dan membangun lebih cepat.

d)    Ukuran bentang balok maksimum rangka kaku adalah 12,2 m, sementara balok bentang yang paling besar akan mengalami defleksi lateral.

         



2.    Rangka Bracing

Rangka bracing adalah sistem struktur gedung bertingkat, yang memiliki bingkai rangka vertikal kantilever penahan lateral, dan memuat sebagian besar rangka diagonal. Rangka diagonal membentuk web/jaring dalam rangka vertikal, dengan kolom yang bertindak sebagai chord. Adapun lengkungan pada balok dan kolom dihilangkan oleh anggota bracing.

Jenis teknologi struktur gedung bertingkat bracing dipakai dalam konstruksi baja. Sebab, sistem ini cocok untuk bangunan bertingkat di ketinggian rendah hingga menengah. Jika ingin meningkatkan kekakuan lateral dan ketahanan sistem rangka kaku dalam bangunan, jenis teknologi rangka bracing sangat cocok dijadikan pilihan.

Bracing frame sendiri memiliki keuntungan luar biasa, karena tersusun berulang di atas ketinggian bangunan dengan desain dan fabrikasi. Walau konstruksi ini cenderung menghambat perencanaan internal dan lokasi pintu dan jendela.




 

3.    Wall Frame

Wall frame terdiri dari dinding dan bingkai yang berinteraksi secara horizontal, sehingga memiliki sistem yang lebih kuat dan lebih kaku. Pada umumnya, dinding bangunan ini bersifat padat dan dijumpai di sekitar tangga atau di sekeliling bangunan. Efek positif pada kinerja wall frame dapat mencegah runtuhnya lantai yang lunak.

a)    Wall frame cocok untuk bangunan dengan jumlah lantai antara 40 sampai 60 lantai.

b)    Bingkai brazing plus rangka kaku baja memberi keuntungan serupa dari interaksi horizontal.



 


 

 

 

4.    Core and Outrigger

Outrigger disebut sebagai struktur horizontal kaku, yang dirancang untuk meningkatkan kekakuan atau kekuatan. Jenis teknologi core and outrigger dapat menghubungkan inti atau tulang belakang dengan kolom luar yang berjarak dekat. Dengan begitu, dinding geser atau bingkai yang telah diperkuat hadir di inti pusat bangunan.

Dalam core and outrigger terdapat sistem cadik dengan fungsi mengikat bersama dua sistem struktural. Sistem inti dan sistem perimeter adalah dua sistem struktural yang diikat dan membuat bangunan hampir seperti kantilever komposit. Struktur bangunan core and outrigger berupa dinding di dalam bangunan beton bertulang dan rangka baja.

Perlu diketahui, bahwa sistem cadik multilevel bisa menimbulkan 5 kali hambatan saat sistem cadik tunggal. Outrigger adalah sistem yang dipakai khusus bangunan 70 lantai, walau bisa digunakan untuk bangunan yang lebih tinggi. Jenis teknologi outrigger menurunkan deformasi bangunan yang dihasilkan dari momen terbalik, dan efisiensi yang lebih besar dicapai dalam kekuatan pertahanan.




 

 

5.    Infilled Frame

Infilled frame adalah jenis teknologi struktur rangka bangunan yang terdiri dari kerangka balok dan kolom. Kerangka balok dan kolom tersebut diisi dengan pasangan bata, beton bertulang, atau dinding balok. Dinding pengisi bisa berupa bagian ketinggian atau bingkai. Itulah mengapa, Infilled frame disebut sistem yang membangun hingga 30 gedung bertingkat.

Dalam perencanaan mencegah pembengkokan balok dan kolom di bawah beban horizontal dibutuhkan keketatan dan kekuatan dinding yang baik. Sehingga kinerja struktural bingkai bisa ditingkatkan. Bangunan dengan infilled frame memiliki struts kompresi diagonal terbentuk di infill sehingga struktur seperti braced frame selama gempa bumi terjadi.




6.    Struktur Tabung





Jenis teknologi struktur gedung bertingkat yang terakhir adalah struktur tabung. Struktur teknologi bangunan tabung terdiri dari kolom eksterior dan balok yang nantinya akan tercipta bingkai kaku. Sementara bagian interior dari sistem adalah kerangka sederhana yang dirancang untuk mendukung beban gravitasi.

Gedung bertingkat struktur tabung sering disebut sebagai bangunan berbentuk tabung kosong yang setara. Dalam konstruksi bangunan bingkai biasa, dibutuhkan setengah dari bahan yang diperlukan yang dihitung secara substansial ekonomis. Beban lateral ditangkal oleh berbagai koneksi, ditambah penguatan elemen rangka.

Struktur tabung digunakan untuk pembangunan gedung 60 lantai dengan jenis tiga jenis sistem berbeda. Jenis pertama adalah sistem tabung trussed yang berbentuk bracing eksternal dan cocok untuk bangunan 100 lantai. Jenis kedua adalah tabung bundel, merupakan tabung yang terhubung dan bisa menahan beban sangat besar. Jenis ketiga adalah inti lambung, yakni tabung dalam tabung yang ditempatkan dalam struktur rangka tabung.