Ada beberapa jenis dinding dalam ilmu konstruksi bangunan. Elemen vertikal dari sebuah bangunan adalah dinding atau sering disebut juga dengan tembok. Dinding terbagi menjadi beberapa jenis yang berbeda sesuai fungsi dan letaknya. Berikut ini dijelaskan masing-masing jenis dinding yang ada pada bangunan :

Jenis Dinding pada Bangunan
Jenis Dinding pada Bangunan

01. Load Bearing Walls

Lead Bearing Walls atau dinding pemikul beban adalah dinding sebagai elemen struktural. Dinding ini dapat menahan berat rumah dari atap dan lantai atas, sampai ke fondasi. Dinding ini mendukung komponen struktural seperti balok, plat dan dinding di atas lantai.

Dinding yang tepat di atas balok disebut dengan bearing wall. Dinding ini bisa berfungsi untuk membawa beban vertikal. Jenis dinding ini posisinya tegak lurus dengan balok lantai atau punggungan. Beton adalah bahan yang ideal untuk dinding ini, namun juga bisa dibuat dengan pasangan bata dengan kolom praktis. Berikut ini adalah beberapa jenis dinding pemikul beban :
  • Precast Concrete Wall
  • Retaining Wall
  • Masonry Wall
  • Pre Panelized Load Bearing Metal Stud Walls
  • Engineering Brick Wall
  • Stone Wall

02. Non-Load Bearing Wall

Dinding yang tidak membantu struktur disebut juga dengan Non-load bearing wall. Dinding ini tidak mendukung beban atap dan lantai di atasnya. Dinding tersebut merupakan bagian dari interior yang tujuannya adalah untuk membagi bangunan menjadi kamar dan dibangun lebih ringan.

Kita dapat menghilangkan dinding ini tanpa membahayakan struktur bangunan. Dinding non-struktur ini dapat diketahui oleh keberadaan balok dan langit-langit. Dinding ini tidak terikat bongkar pasang, dan dibuat dengan kolom praktis yang lebih hemat biaya. Dinding ini disebut sebagai "dinding gorden". Jenis dinding Non-Load Bearing Wall diantaranya sebagai berikut :
  • Hollow Concrete Block
  • Facade Bricks
  • Hollow Bricks
  • Brick Walls

03. Dinding Berongga (Cavity Wall)

Cavity Wall atau Dinding rongga terdiri dari dua dinding tipis yang terpisah oleh ruang isolasi. Kedua dinding itu dikenal sebagai daun dalam dan daun luar. Keduanya dapat mengurangi bobotnya di atas fondasi dan bertindak sebaik isolasi suara. Dinding ini juga bisa digunakan untuk memasukan dan menyembunyikan sliding door.

Dinding rongga memberikan isolasi termal yang lebih baik daripada dinding padat lainnya karena ruang penuh dengan udara dan mengurangi transmisi panas. Dinding ini memiliki tingkat aliran panas yang 50 persen lebih rendahdari dinding yang kokoh. Secara ekonomis lebih murah daripada dinding padat lainnya. Selain itu, dinding rongga membantu untuk menghindari kebisingan suara.

04. Dinding Geser

Shear Wall atau Dinding Geser dirancang untuk menahan kekuatan lateral. Kekuatan lateral ini berasal dari luar dinding, dari lantai, atap hingga fondasi tanah. Penggunaan dinding geser penting, terutama di bangunan besar dan tinggi seperti skyscraper.

Dinding geser biasanya dibangun dengan material permanen seperti beton atau batu. Dinding ini memiliki sistem struktural yang sangat baik untuk menahan gempa. Sistem ini mampu memberikan kekakuan dalam arah vertikal dan horizontal. Dinding geser tidak menunjukkan masalah stabilitas.

05. Dinding Partisi

Digunakan untuk membagi bangunan menjadi ruang-ruang yang lebih spesifik. Itu bisa berupa dinding padat, dibangun dari batu bata atau batu. Dinding partisi biasanya dikaitkan ke lantai, langit-langit, dan dinding lainnya.

Dinding partisi cukup kuat untuk membawa bebannya sendiri. Cukup stabil dan kuat untuk mendukung gantungan ringan pada dinding seperti lukisan atau rak gantung. Dinding juga partisi berfungsi sebagai isolasi suara dan dinding tahan api.

Demikianlah mengenai jenis dinding yang kita kenal dalam bangunan. Membuat jenis dinding hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik masing-masing dinding. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan.