Kaca telah menjadi bahan bangunan bagi umat manusia sejak pertama kali dibuat sekitar 500 SM. Awalnya kaca dianggap memiliki sifat magis, meskipun selanjutnya diterima sebagai sifat fisika. Kaca adalah salah satu bahan paling serbaguna dan tertua di industri bangunan.

Dari awal yang sederhana sebagai panel jendela di rumah mewah Pompeii hingga sebagai dinding yang canggih di bangunan zaman baru, perannya dalam arsitektur telah berkembang selama bertahun-tahun.

Karakteristik Bahan Kaca

Meskipun kaca merupakan material yang sudah sangat umum digunakan pada bangunan, namun beberapa orang mungkin masih belum mengetahui apa saja yang menjadi pertimbangan para insinyur dalam memilih jenis kaca dalam bangunan. Beberapa hal penting membuat para insinyur memilih jenis kaca tertentu, dengan memperhatikan kriteria berikut :
  1. Transparansi (Transparency)
  2. Kekuatan (Strength)
  3. Bisa diterapkan (Workability)
  4. Transmisi (Transmittance)
  5. Nilai U (Filter)
  6. Daur ulang (Recycle)

Karakteristik dan Bahan Penyusun Kaca
Karakteristik dan Bahan Penyusun Kaca - pixabay

01. Transparansi Kaca

Transparansi adalah sifat utama kaca yang memungkinkan orang memandang dunia luar tanpa melaluinya. Transparansi kaca ada yang di kedua sisi atau dari satu sisi saja. Kaca dengan satu sisi transparansi, akan berperilaku seperti cermin dari sisi lain.

02. Kekuatan Kaca

Kekuatan kaca tergantung pada modulus nilai pecah kaca. Secara umum kaca adalah bahan rapuh tetapi dengan menambahkan campuran dan laminasi kita dapat menjadikannya lebih kuat. Pengembangan bahan kaca juga telah melahirkan bahan kaca pecah seribu untuk menghindari luka saat kaca pecah.

03. Pengerjaan Kaca (Workability)

Kaca dapat dibentuk menjadi bentuk apa pun atau dapat ditiup selama pencairan seperti proses pembuatan bola lampu. Jadi, kemampuan dan fleksibilitas pengerjaan kaca adalah sifat kaca yang unggul.

04. Transmisi

Fraksi cahaya yang terlihat yang melewati kaca adalah sifat dari transmitansi yang terlihat. Kaca dapat diberi riben untuk mengurangi pandangan atau memberi polaris untuk menghindari silau.

05. Nilai U dari Kaca

Nilai U mewakili jumlah panas yang ditransfer melalui kaca. Jika kaca digunakan untuk isolasi maka itu harus memiliki nilai u lebih rendah.

06. Daur Ulang Kaca

Kaca jenis apa pun bisa 100% dapat didaur ulang dengan cara dicairkan atau digunakan kembali dalam bentuk potongan kecil.

Bahan Penyusun kaca

Beberpa jenis kaca yang kita kenal pada bangunan mungkin bukan merupakan kaca murni. Berikut adalah beberapa jenis bahan alternatif yang digunakan untuk membentuk material kaca yang transparan dan bening.

01. Kaca Polycarbonate

Bahan elastis ini 300 kali lebih kuat dari kaca biasa, tahan terhadap sebagian besar bahan kimia, dua kali lebih ringan dari kaca biasa, memiliki ketahanan abrasi yang tinggi dan ketahanan pada benturan. Bahan ini dapat mengirimkan cahaya sebanyak kaca biasa tanpa banyak distorsi. Aplikasi kaca Polycarbonate misalnya jendela, kaca rumah, kaca ventilasi, dll.

02. Kaca Akrilik

Akrilik terbuat dari thermo plastics adalah kaca yang tahan cuaca, 5 kali lebih kuat dari kaca tetapi lebih rentan terhadap goresan. Bahan ini tidak mudah pecah dan lebih elastis dari kaca biasa. Akrilik memiliki optik yang sangat baik, lebih lembut dari kaca tetapi dapat menyerap banyak debu. Bahan ini banyak digunakan untuk membuat rumah bermain, railing kaca, dll.

03. Panel GRP (Glass-reinforced plastic)

GRP diproduksi dengan menggabungkan ratusan untaian kaca bersama-sama menggunakan resin UV thermosetting berpigmen. Plastik yang diperkuat dengan kaca juga digunakan untuk menghasilkan komponen bangunan rumah seperti atap laminasi (genteng kaca), kanopi dll. Bahannya ringan dan mudah dikerjakan. Bahan ini juga digunakan dalam konstruksi rumah komposit dan sebagai bahan isolasi pada rumah di kutub untuk mengurangi kehilangan panas.

04. ETFE (Ethylene tetrafluoroethylene)

Ethylene tetrafluoroethylene adalah plastik dengan kekuatan tinggi dan ketahanan terhadap korosi. Bahan ini memiliki sifat ketahanan radiasi energi yang tinggi, bersifat kuat, dapat dibersihkan dengan mudah dan dapat didaur ulang.

Fleksibilitas kaca terus meningkat ketika para ilmuwan menemukan aplikasi baru untuk bahan ajaib ini. Kaca sekarang digunakan dalam industri bangunan sebagai elemen transparansi, bahan insulasi, komponen struktural, dan furniture. Kaca juga digunakan untuk membuat lapisan cladding eksternal pada fasad bangunan tinggi.

Dengan kemajuan teknologi hijau dalam konstruksi, bahan kaca terus mengalami transformasi. Misalnya Kaca panel tenaga surya, layar proyeksi kaca yang switchable (buram/bening) adalah beberapa jenis yang lebih baru. Ini adalah salah satu bahan yang harus terus dipelajari.