Sprinkler adalah titik keluarnya air ataupun gas bertekanan pada sistem pemadam kebakaran yang biasanyan dipasangi penyumbat (plug) di bagian ujungnya. Plug akan menahan aliran air atau gas dan akan bekerja mengeluarkan air atau gas saat suhu disekitarnya mencapai titik leleh tertentu. Ukuran lubang sprinkler sangat kecil seperti bulir-bulir hujan yang bertujuan untuk menyemburkan air secara efektif dan efisien.

Perlindungan paling aman terhadap kebakaran adalah memiliki sistem pencegahan dan pemadam otomatis jika terjadi kebakaran atau asap di ruangan. Memasang sistem sprinkler adalah langkah pencegahan yang baik untuk dilakukan. 

Ada berbagai jenis alat penyiram api namun dalam artikel ini akan khusus dijelaskan beberapa jenis sistem sprinkler yang sering digunakan pada bangunan.

Jenis Sistem Sprinkler yang Sangat Efektif Memadamkan Kebakaran
Jenis Sistem Sprinkler yang Sangat Efektif Memadamkan Kebakaran

Jenis Sprinkler

Jenis sprinkler menurut Panduan Pemasangan Sistem Sprinkler Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Rumah dan Gedung (2008), jenis sprinkler ada dua macam, yaitu :

Jenis Sprinkler menurut arah pancaran :

Sprinkler menyemburkan air pada arah tertentu sesuai dengan lubang bukaan air pada ujung sprinkler. Berdasarkan arah pancarannya, jenis sprinkler dapat dibedakan menjadi 3 yaitu sebagai berikut :

1) Sprinkler dengan pancaran arah keatas (up right) jika kepala sprinkler mengarah ke atas sehingga pancaran air mengarah keatas (ke langit-langit)

2) Pancaran arah kebawah (pendent) jika kepala sprinkler mengarah ke bawah sehingga air mengarah kebawah

3) Pancaran arah dinding, sprinkler dipasang didinding dengan tujuan untuk mengamankan daerah di sekitar dinding dari api.

Jenis Sprinkler menurut kepekaan terhadap suhu :

Sprinkler biasanya dilengkapi dengan sensor pendeteksi kebakaran dan akan menyala jika terdapat suhu panas tertentu. Berdasarkan kepekaan sensor sprinkler terhadap suhu, jenis sprinkler dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu sebagai berikut :

1) Berdasarkan warna segel :

  1. warna putih : peka pada temperatur 93 °C
  2. warna biru : peka pada temperatur 141°C
  3. warna kuning : peka pada temperatur 182°C
  4. warna merah : peka pada temperatur 227°C
  5. tidak berwarna : peka pada temperatur 68°C/74°C

2) Berdasarkan warna cairan dalam tabung sensor temperatur :

  1. warna jingga : peka pada temperatur 57°C
  2. warna merah : peka pada temperatur 68°C
  3. warna kuning : peka pada temperatur 79°C
  4. warna hijau : peka pada temperatur 93°C
  5. warna biru : peka pada temperatur 141°C
  6. warna ungu : peka pada temperatur 182°C
  7. warna hitam : peka pada temperatur 204°C/260°C

Jenis instalasi sprinkler

Ada beberapa macam metode instalasi sprinkler yang mengacu pada Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan Linkungan, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 26/PRT/M/2008, dapat dibagi menjadi beberapa jenis sebagai berikut :

a. Sistem pipa basah (wet pipe) 

Sistem pipa basah merupakan instalasi pipa sprinkler yang pipa utama dan pipa distribusi sampai outlet selalu terisi penuh air bertekanan tertentu yang siap sewaktu-waktu menyembur bila nozzle terkena reaksi panas.

Sistem Sprinkler Pipa basah artinya terus-menerus memiliki air di dalamnya. Ini memungkinkan reaksi yang lebih cepat terhadap api dan merupakan jenis sprinkler yang paling umum dipasang pada bangunan. Jenis bangunan yang menggunakan sistem pipa basah adalah bangunan bertingkat tinggi atau kantor dengan beberapa lantai. 

Sistem pipa basah ini juga biasanya menggunakan air bertekanan tinggi di dalam pipa sehingga air lebih cepat menyembur. Sistem sprinkler pipa basah ini hemat biaya dan perawatannya rendah, selain itu juga dapat menjadi alternatif ketika pompa air mati.

b. Sistem pipa kering (dry pipe)  

Sistem pipa kering merupakan instalasi pipa-pipa sprinkler horizontal dalam keadaan berisi udara, jika terdapat kenaikan suhu pada nozzle, maka switch/klep pada pipa utama akan terbuka sehingga pipa horizontal penuh air dan menyembur keluar melalui nozzle.

Penyiram pipa kering mirip dengan sistem pra-aksi karena keduanya menggunakan udara bertekanan di dalam pipa yang keluar sebelum air keluar. Ini dapat menyebabkan penundaan dalam debit air tetapi sangat ideal untuk bangunan dengan suhu rendah seperti cool storage sehingga pipa tidak membeku. 

Sistem sprinkler kering ini memiliki alat pembuka cepat untuk menyingkirkan udara dan mempercepat aliran air. Gudang yang terletak di kutub utara adalah contoh yang baik dari bangunan yang harus menggunakan Sistem sprinkler pipa kering.

c. Sistem preaction (Pra Aksi)

Sistem preaction merupakan instalasi pipa sprinkler yang hampir dengan pipa kering tetapi air telah siap sebelum ujung kepala sprinkler terbuka dan juga disertai suara alarm. Sistem sprinkler kebakaran pra-aksi dimana pipa sprinkler diisi dengan udara dan air yang diizinkan mengalir ketika alarm asap atau detektor dimatikan. 

Jenis sistem ini membutuhkan dua pemicu untuk memulai aliran air. Sistem sprinkler pra-aksi dapat diatur untuk mencegah air menyembur jika terjadi deteksi palsu atau kerusakan mekanis pada sensor alarm. 

Sistem pra-aksi ini juga baik untuk digunakan di tempat-tempat di mana penyiram hanya diperlukan ketika ada api yang sebenarnya sehingga barang-barang lain di gedung tidak mengalami kerusakan air dari percikan air yang tidak disengaja. 

Bangunan seperti perpustakaan dan pusat data. Tempat-tempat ini berisi barang-barang bernilai tinggi seperti barang elektronik dan barang yang bisa rusak oleh air seperti buku.

d. Sistem deluge 

Sistem deluge merupakan instalasi sprinkler dimana semua sprinkler mengarah kebawah secara serentak. Jenis sistem sprinkler ini juga membutuhkan detektor asap atau panas seperti sistem pra-aksi. Sistem deluge ini memiliki nozel terbuka yang dapat digunakan saat ada bahaya. 

Ketika ada cairan seperti bensin terbakar dan tersebar di lantai, sprinkler ini adalah jawabannya. Dalam hal ini, bangunan seperti industri dan bangunan dengan banyak tangki minyak memiliki sistem sprinkler jenis ini.  

e. Sistem kombinasi

Jenis instalasi ini menggabungkan antara sistem preaction dan sistem pipa kering secara bersamaan dan bersinergi dengan mengambil keuntungan dari masing-masing jenis pemasangan sprinkler.

f. Special sprinkler system

Pada Sistem special sprinkler ini dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut :

1) Special sprinkler system dengan menggunakan kabut air (fog) sebagai media pemadam, bukan cairan atau air seperti pada sprinkler pada umumnya.

2) Special sprinkler system dengan bahan kimia kering khusus (dry chemical), merupakan sistem yang dapat mengisolasi bahan/barang yang belum terbakar dan mengurangi api pada barang yang sedang terbakar sehingga api cepat padam.

Demikianlah mengenai 4 Jenis Sistem Sprinkler pada Bangunan yang bisa kita pilih untuk melindungi bangunan dari resiko kebakaran termasuk melindungi penghuni dan barang-barang berharga di dalam bangunan. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat membuka wawasan tentang sistem pemadam kebakaran pada bangunan.

Daftar Pustaka dan Referensi : 

  • Dama, Sutra (2019) Prinsip Kerja Dan Perawatan Alat Pemadam Kebakaran Jenis Sprinkler Di Kapal Motor Dharma Kencana PT. Dharma Lautan Utama Cabang Semarang. Repository Universitas Maritim AMNI (Unimar AMNI) Semarang
  • https://www.fireline.com/blog/4-types-fire-sprinkler-systems/
  • http://www.ifcgroup.com/fire-engineering/sprinkler-system-design/types-of-sprinkler-system.html
  • http://wiginton.net/pdf/Wiginton-Fire-Protection.pdf
  • http://home.howstuffworks.com/home-improvement/household-safety/fire/fire-sprinker-system4.htm