Pengertian Simetri dan Proporsi 

Estetika dalam Arsitektur bergantung pada simetri, seperti apa yang disebut Vitruvius sebagai "persetujuan yang tepat antara orang-orang dari pekerjaan itu sendiri." Simetri berasal dari kata Yunani symmetros yang berarti "diukur bersama."

Sementara Proporsi berasal dari kata Latin proportio yang berarti "untuk bagian," atau hubungan bagian. Apa yang manusia anggap "estetis" ternyata telah diteliti selama ribuan tahun.

Simetri dan Proporsi dalam Arsitektur Menurut Vitruvius
Simetri pada desain karya Louis Kahn


Manusia mungkin memiliki preferensi bawaan untuk apa yang dapat diterima sebagai sesuatu yang indah. Pria dengan tangan mungil dan kepala besar mungkin terlihat tidak proporsional. Sementara seorang wanita dengan satu payudara atau satu kaki mungkin terlihat asimetris.

Manusia bahkan menghabiskan banyak uang setiap hari untuk apa yang mereka anggap sebagai bentuk tubuh yang indah. Simetri dan proporsi mungkin merupakan bagian dari diri kita seperti halnya DNA kita.

Bagaimana kita dapat mendesain dan membangun gedung yang sempurna? Seperti tubuh manusia, struktur memiliki bagian-bagian dan dalam arsitektur bagian-bagian itu dapat disatukan dalam banyak cara.

Desain, berasal dari kata Latin designare yang berarti "untuk menandai", adalah proses keseluruhan, tetapi hasil desain tergantung pada simetri dan proporsi. Seperti itu yang pernah dikemukakan Vitruvius.

Buku De Architectura karya Vitruvius

Arsitek Romawi kuno Marcus Vitruvius Pollio menulis buku teks arsitektur pertama bernama On Architecture (De Architectura). Tidak ada yang tahu kapan buku itu ditulis, tetapi buku tersebut mencerminkan awal peradaban manusia, pada abad pertama SM memasuki dekade pertama Masehi.

Namun tidak sampai masa Renaisans, ketika ide-ide Yunani kuno dan Roma dibangun kembali, buku De Architectura diterjemahkan ke dalam bahasa Italia, Prancis, Spanyol, dan Inggris.

Selama era 1400-an, 1500-an, dan 1600-an dikenal Sepuluh Buku tentang Arsitektur yang didistribusikan secara luas dengan sejumlah ilustrasi tambahan. Banyak dasar teori dan konstruksi yang dijabarkan oleh Vitruvius sebagai landasannya. Termasuk digunakan oleh kaisar Romawi yang menginspirasi para arsitek dan perancang Renaissance zaman itu dan bahkan arsitek yang ada di era milenial ini.

Jadi, apa sejatinya yang dikatakan Vitruvius?
Leonardo da Vinci (1452-1519) pasti sudah membaca buku Vitruvius. Kita tahu ini karena buku catatan da Vinci dipenuhi dengan sketsa berdasarkan kata-kata dalam buku De Architectura. Gambar terkenal Da Vinci tentang The Vitruvian Man adalah sketsa langsung dari kata-kata Vitruvius. Ini adalah beberapa kata yang digunakan Vitruvius dalam bukunya:

SIMETRI

simetri menurut vitruvius
simetri menurut vitruvius

Berikut adalah penjelasan simetri tubuh manusia yang ditulis oleh Vitruvius dalam bukunya De Architectura :

  • Dalam tubuh manusia, titik pusat secara alami adalah pusar. Karena jika seorang pria ditempatkan telentang, dengan tangan dan kakinya terentang dan sepasang kompas berpusat di pusarnya, maka jari tangan dan kaki dari kedua tangan dan kakinya akan menyentuh keliling lingkaran 
  • Dan sama seperti tubuh manusia yang menghasilkan garis lingkaran, jadi juga angka persegi dapat ditemukan dari hal itu. 
  • Karena jika kita mengukur jarak dari telapak kaki ke bagian atas kepala, dan kemudian menerapkan ukuran itu ke lengan terentang, luasnya akan ditemukan harus sama dengan tinggi tubuh tadi, seperti dalam kasus permukaan pesawat yang berbentuk persegi sempurna.


Perhatikan bahwa Vitruvius memulai dengan titik fokus, pusar, dan elemen diukur dari titik itu, membentuk geometri lingkaran dan bujur sangkar. Bahkan arsitek masa kini banyak yang mendesain dengan cara ini.

PROPORSI

gambar proporsi wajah oleh Da Vinci
gambar proporsi wajah oleh Da Vinci

Catatan Da Vinci juga menunjukkan sketsa proporsi tubuh. Berikut ini merupakan beberapa kata yang digunakan Vitruvius untuk menunjukkan hubungan proporsi antara unsur-unsur tubuh manusia:


  • wajah, dari dagu ke atas dahi dan akar rambut terendah, adalah sepersepuluh dari seluruh ketinggian
  • tangan yang terbuka dari pergelangan tangan ke ujung jari tengah adalah bagian kesepuluh dari seluruh tubuh
  • kepala dari dagu ke mahkota adalah bagian kedelapan
  • dengan leher dan pundak dari atas payudara ke akar rambut terendah adalah keenam
  • dari tengah payudara hingga puncak mahkota adalah yang keempat
  • jarak dari bagian bawah dagu ke sisi bawah lubang hidung adalah sepertiga darinya
  • hidung dari sisi bawah lubang hidung ke garis di antara kedua alis adalah sepertiga
  • dahi, dari antara alis ke akar rambut terendah, adalah sepertiga
  • panjang kaki adalah seperenam dari tinggi tubuh
  • panjang lengan adalah seperempat tinggi tubuh
  • luasnya payudara juga seperempat tinggi tubuh


Mungkin karena hasil terjemahan jadi cukup membingungkan jika dibaca. Namun Da Vinci melihat bahwa hubungan antara unsur-unsur tubuh manusia ini juga merupakan hubungan matematika yang ditemukan di alam.

Apa yang kita anggap sebagai kode tersembunyi dalam arsitektur, Leonardo da Vinci melihatnya sebagai ilahi. Jika Tuhan merancang dengan rasio-rasio ini ketika Beliau menciptakan manusia, maka manusia harus merancang lingkungan yang dibangun dengan rasio geometri suci ini.

"Jadi di dalam tubuh manusia ada semacam harmoni simetris antara lengan, kaki, telapak tangan, jari, dan bagian-bagian kecil lainnya," tulis Vitruvius dalam bukunya, "dan demikian pula dengan bangunan yang sempurna." Sebuah konsep yang mungkin sangat mencengangkan bagi arsitek milenial yang lekat akan teknologi.

Merancang dengan Simetri dan Proporsi

Meskipun berasal dari Eropa, konsep-konsep yang ditulis oleh Vitruvius tampaknya bersifat universal. Sebagai contoh, para peneliti memperkirakan bahwa penduduk asli Amerika India bermigrasi ke Amerika Utara dari Asia Utara sekitar 15.000 tahun yang lalu, jauh sebelum Vitruvius hidup.

Namun ketika penjelajah Eropa seperti Francisco Vásquez de Coronado dari Spanyol pertama kali bertemu orang-orang Wichita di Amerika Utara pada tahun 1500-an, gubuk-gubuk simetris terbuat dari rumput yang dibangun dengan baik dan proporsional serta cukup besar untuk menampung seluruh keluarga.

Rumah suku Wichita
Rumah suku Wichita

Bagaimana orang-orang Wichita memunculkan desain kerucut ini dan hubungannya dengan pernyataan yang dijelaskan oleh Roman Vitruvius?

Konsep simetri dan proporsi dapat digunakan dengan sengaja. Kaum modernis pada awal abad ke-20 menentang simetri Klasik dengan merancang struktur asimetris. Proporsi telah digunakan dalam arsitektur spiritual untuk menonjolkan kesan yang suci.

Sebagai contoh, Biara Po Lin di Hong Kong tidak hanya menunjukkan simetri gerbang gunung Cina San Men, tetapi juga bagaimana proporsi dapat membawa perhatian pada patung Buddha besar.

Biara Po Lin di Hong Kong
Biara Po Lin di Hong Kong


Dengan memeriksa tubuh manusia, baik Vitruvius dan da Vinci memahami pentingnya "proporsi simetris" dalam desain. Seperti yang ditulis Vitruvius, "di gedung-gedung yang sempurna, bagian yang berbeda harus memiliki hubungan simetris yang tepat dengan keseluruhan rancangan secara umum."

Ini adalah teori yang sama di balik desain arsitektur saat ini. Perasaan intrinsik kita tentang apa yang kita anggap estetis mungkin berasal dari simetri dan proporsi.

Referensi :


  • Vitruvius. "On Symmetry: In Temples and in the Human Body," Book III, Chapter One, Ten Books on Architecture translated by Morris Hicky Morgan, 1914, The Project Gutenberg, http://www.gutenberg.org/files/20239/20239-h/20239-h.htm
  • Raghavan et al. "Genomic evidence for the Pleistocene and recent population history of Native Americans," Science, Vol. 349, Issue 6250, August 21, 2015, http://science.sciencemag.org/content/349/6250/aab3884
  • "Wichita Indian grass house," Kansas Historical Society, http://www.kansasmemory.org/item/210708
  • https://www.thoughtco.com/symmetry-and-proportion-in-design-177569