Memiliki rumah sendiri mungkin merupakan idaman setiap orang, apalagi bagi mereka yang sudah berkeluarga. Hal ini karena rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok selain makanan dan pakaian.

Namun kenyataan yang terjadi, tidak semua orang bisa memiliki rumah mereka sendiri. Kenapa bisa demikian ? Kenapa rumah identik dengan sesuatu yang mahal ? Mari kita simak alasan kenapa harga rumah itu mahal.

1. Harga Tanah

Yang menentukan seberapa mahalnya sebuah rumah adalah harga tanah. Tanah sebagai tempat berpijaknya sebuah rumah merupakan hal paling dasar yang harusnya ada sebelum membangun rumah.


Harga tanah menentukan seberapa mahalnya rumah
Harga tanah menentukan seberapa mahalnya rumah


Sebidang tanah dihargai bervariasi sesuai lokasinya. Bila terletak di pinggir jalan besar yang padat pemukiman membuat harga tanah melambung tinggi

Itulah kenapa harga rumah di perkotaan relatif lebih mahal daripada di pedesaan atau pedalaman. Karena harga rumah sejatinya adalah harga tanah plus bangunan rumahnya.

2. Harga Material

Memiliki modal tanah saja, masih butuh biaya yang cukup banyak untuk membangun rumah. Terutama untuk membeli berbagai macam bahan bangunan yang memiliki harga relatif tidak murah.

Membangun rumah yang kokoh dan permanen tentu saja memerlukan bahan yang bagus dan berkualitas. Jadi, semakin tinggi kualitas bahan bangunan, semakin tinggi pula harga sebuah rumah.

Beton, salah satu material utama yang mahal
Beton, salah satu material utama yang mahal


Material permanen seperti beton, dibuat dari campuran pasir, koral dan semen. Semakin besar kolom beton, semakin mahal pula harganya. Itulah mengapa harga rumah bertingkat jauh lebih mahal daripada harga rumah satu lantai, karena membutuhkan lebih banyak beton untuk pelat lantai.

Hal lain yang membedakan harga sebuah rumah adalah material finishing yang digunakan baik yang terlihat dari luar rumah maupun dari bagian dalam rumah.

Contohnya saja rumah yang menggunakan lantai marmer memiliki harga yang jauh daripada rumah dengan lantai keramik atau lantai semen. Harga sebuah marmer pun bervariasi, apalagi yang menggunakan potongan besar.

Satu buah potongan marmer ukuran 60 x 120 cm bisa berharga hingga 1 juta rupiah. Bayangkan jika dalam sebuah rumah memiliki luas lantai 100 meter persegi. Berapa harga untuk finishing lantai saja ?

3. Ongkos pengerjaan

Selain mahalnya harga bahan bangunan, ongkos pengerjaan bangunan juga tergolong cukup mahal. Tentu saja material tidak dapat membangun dengan sendirinya. Perlu tenaga manusia untuk mengolahnya.


Ongkos pekerjaan rumah juga relatif mahal
Ongkos pekerjaan rumah juga relatif mahal


Ongkos pengerjaan tidak hanya terbatas pada ongkos tukang saja. Perlunya jasa perencanaan bangunan oleh arsitek maupun desain interior juga sangat penting agar hasil bangunan lebih terarah, berfungsi dan tampak bagus.

4. Isi rumah

Selain hal ha tersebut di atas, ternyata masih ada satu elemen lagi yang penting untuk dibahas serta memiliki nilai yang signifikan dalam menambah harga rumah.

Hal tersebut adalah isi rumah berupa furniture, hiasan, serta perabotan. Sebuah rumah kosong tentu saja bisa dihuni, tetapi tidak bisa menyediakan aktivitas serta tidak memenuhi kebutuhan akan tempat tinggal.


Perabotan, Furniture dan dekorasi juga membuat harga rumah mahal
Perabotan, Furniture dan dekorasi juga membuat harga rumah mahal


Harga perabotan rumah bervariasi, jika memilih isi rumah dengan kualitas bagus, tentu harganya sangat fantastis bahkan bisa melebihi harga bangunan itu sendiri.

Jadi, itulah alasan kenapa memiliki rumah sebagai tempat tinggal adalah sesuatu yang mahal karena merupakan gabungan dari harga harga di atas yang relatif mahal.

Namun mahalnya harga rumah tentunya sebanding dengan fungsi rumah sebagai tempat untuk tinggal dan menjalani kehidupan. Sebagai tempat tumbuhnya sebuah keluarga.

Berteduh dari panas matahari serta berlindung dari dinginnya guyuran air hujan. Dengan demikian hendaknya kita bersyukur memiliki rumah. Dan untuk yang belum hendaknya bersabar dan semangat berjuang dalam memiliki rumah impian.