Dalam merancang sebuah pemukiman, baik dalam skala besar maupun kecil selalu berkaitan dengan ketersediaan lahan. Faktor lahan sangat menentukan keberhasilan kawasan permukiman selain tata bangunannya.

Faktor Pemilhan Lahan
Pemilihan Lahan untuk Kawasan Pemukiman


Permasalahan dalam penggunaan lahan di seluruh dunia sejatinya hampir sama dan bersifat umum. Tidak peduli di negara maju maupun negara berkembang, permasalahan yang muncul selalu berkaitan dengan kurangnya ketersediaan lahan sementara kebutuhan manusia akan lahan semakin bertambah tiap harinya.

Lahan Potensial dan Lahan Kritis


Dalam pemanfaatan lahan umumnya dikenal dua jenis lahan, yaitu lahan potensial dan lahan kritis. Berikut akan dijabarkan penjelasan mengenai lahan tersebut.

Lahan potensial merupakan lahan yang bisa diolah dan dimanfaatkan untuk memberikan produk secara optimal per satuan luas dalam setahun. Lahan potensial erat kaitanya dengan bidang pertanian karena itu lahan ini juga bisa dimanfaatkan untuk lahan produksi.

Sementara lahan kritis adalah lahan yang penggunaan atau pemanfaatannya tidak berjalan optimal atau tidak sesuai dengan kemampuannya.

Faktor Pemilhan Lahan

Untuk lahan yang dijadikan pemukiman, perlu diperhatikan beberapa faktor dan karakteristik dar lahan yang akan dipilih. Faktor penggunaan lahan untuk permukiman penduduk dijabarkan sebagai berikut ini :

Daya dukung tanah

Merupakan kemampuan tanah untuk menahan beban per ton per meter persegi luas lahan. Ada permukaan tanah yang keras dan ada pula yang lembek.

Fluktuasi air

Adalah tingkat kedalaman muka air tanah. Hal ini berhubungan dengan kelembaban tanah, semakin dangkal muka air tanah maka akan semakin lembab permukaannya yang bisa mengganggu kenyamanan penghuni.

Kandungan lempung

Keberadaan lempung dalam tanah menjadi faktor yang menentukan kembang kerutnya tanah. Jika kembang kerutnya tinggi, maka dapat merusak dan menyebabkan keretakan struktur jalan dan bangunan.

Topografi

Adalah tingkat kemiringan permukaan tanah berdasarkan garis horizontal. Idealnya, tanah yang baik untuk pemukiman memiliki kemiringan 0% - 3%.

Proses pembangunan akan selalu dihadapkan dengan permasalahan lahan. Karena itu sejatinya kondisi lahan bukan merupakan masalah, namun tantangan untuk mengolah lahan berdasarkan kondisi dan karakteristiknya.

Dalam perkembangan teknologi konstruksi, bahkan lahan curam di pinggir jurang juga menjadi incaran untuk menghasilkan bangunan villa dengan view yang menarik.

Untuk mengatasi lahan kritis bisa dilakukan dengan reboisasi, pemupukan dan perbaikan sistem pengairan. Sementara untuk mengatasi faktor topografi bisa dibangun tanggul, membendung sungai, pembuatan sengkedan atau terasering.

Demikian tentang pemilihan  lahan untuk kawasan  pemukiman, semoga bermanfaat dan terima kasih.