Topografi adalah studi tentang bentuk dan kondisi permukaan tanah. Topografi suatu daerah dapat merujuk pada bentuk dan kondisi permukaan itu sendiri, atau deskripsi (terutama penggambarannya dalam peta).

Topografi adalah bidang ilmu geosains dan planet dan berkaitan dengan detail lokal secara umum, termasuk tidak hanya bantuan tetapi juga kondisi alami dan buatan, dan bahkan sejarah dan budaya lokal. Topografi juga penting dalam ilmu desain untuk arsitektur dan lanskap dalam mengolah lahan yang memiliki perbedaan ketinggian.

Contoh bangunan di site yang bertransis
Contoh bangunan di site yang bertransis


Topografi dalam arti sempit melibatkan rekaman relief atau medan, kualitas permukaan tiga dimensi, dan identifikasi bentang alam tertentu. Ini juga dikenal sebagai geomorfometri. Dalam penggunaan modern, topografi ini melibatkan pembuatan data elevasi dalam bentuk digital (DEM). Seringkali dianggap memasukkan representasi grafik bentuklahan pada peta dengan berbagai teknik, termasuk garis kontur, garis transis, warna hipsometrik, dan naungan relief.

Pengertian Site Bertransis atau Tapak dengan Kontur Miring

Pengertian Site Bertransis dan Karakteristiknya

Menurut Purwowidodo (1983) Site bertransis atau tapak dengan kontur miring merupakan sebuah site yang memiliki garis kontur yang terdapat pada daerah daerah perbukitan, pegunungan dan daerah lainnya yang memiliki level kemiringan yang bervariasi.

 

Karakteristik Tapak Miring :

  • Daerah yang datar yang cukup luas dapat dikatakan tidak ada.
  • Permukaan datar harus dibuat dengan metode cut and fill seperlunya agar tidak mengurangi karakter dari tapak tersebut.
  • Dalam melakukan metode fill diperlukan pemadatan tanah yang dapat diukur berdasarkan perhitungan sigma daya dukung tanah. Pemadatan dapat dilakukan setiap 30 cm agar bangunan tidak terjadi penurunan pondasi secara mekanis menggunakan alat pemadat tanah (stamper).
  • Tapak miring memiliki orientasi ke arah luar dan arah bawah sehingga memiliki potensi peletakan bangunan yang langsung menghadap ke arah view.
  • Site yang miring mempunyai kualitas landscape yang dinamis sehingga dapat dibuat permainan atas elemen elemen landscape sehingga berpengaruh pula pada elemen tampak bangunan yang menuntut kreativitas positif seperti misalnya dengan membuat permainan garis garis yang kuat, kombinasi dan komposisi dinamis serta pengolahan sudut denah yang yang bervariasi.
  • Site cocok untuk bentuk-bentuk bangunan yang dinamis dan sifat bangunan yang informal.
  • Site yang miring memberikan view yang menarik seperti pemandangan alam dan lautan sehingga dapat mempengaruhi suasana dalam ruangan misalnya dimensi pemandangan alam yang biru dan hijau dapat menjadi unsur pelengkap dalam suatu ruangan melalui berbagai bukaan seperti teras ataupun jendela kaca yang merupakan hubungan visual semata.
  • Site yang miring menimbulkan persoalan drainase sehingga diperlukan pengolahan drainase yang khusus
Demikianlah mengenai Pengertian Site Bertransis dan Karakteristiknya semoga bermanfaat dan menambah wawasan.