Arsitektur organik diterjemahkan ke dalam sifat inklusif semua proses desain Wright. Bahan, motif, dan prinsip dasar terus berulang di seluruh bangunan secara keseluruhan. Gagasan arsitektur organik tidak hanya mengacu pada hubungan literal bangunan dengan lingkungan alami, tetapi juga bagaimana desain bangunan dipikirkan dengan hati-hati.

Dalam pandangan gaya arsitektur organik, bangunan dibuat seolah-olah itu adalah suatu organisme yang hidup. Geometri di seluruh gedung karya Wright misalnya, mampu menciptakan suasana hati dan tema sentral.

Pada dasarnya arsitektur organik juga merupakan desain literal dari setiap elemen bangunan: Dari jendela, ke lantai, hingga elemen kursi yang dimaksudkan untuk mengisi ruang. Semuanya berhubungan satu sama lain, mencerminkan sistem simbiotik alam.

Arsitek modernis lain di tempat lain memiliki pandangan yang saling melengkapi dan sering bersaing tentang bagaimana arsitektur bisa meniru alam. Tokoh kunci Arsitektur Organik yaitu Louis Sullivan, Claude Bragdon, Eugene Tsui dan Paul Laffoley, sementara di antara modernis Eropa Hugo Häring dan Hans Scharoun.

Setelah Perang Dunia II, arsitektur organik sering mencerminkan model kehidupan cybernetic dan informatika, seperti yang tercermin dalam karya arsitek futuris Buckminster Fuller di kemudian harinya.

Definisi Arsitektur Organik

Arsitektur organik adalah sebuah konsep arsitektur dengan perpaduan ruang dan bentuk. Ruang menjadi pusat pemikiran. Arsitektur organik secara konseptual menggabungkan konsep tempat tinggal manusia dengan lingkungan alam (From Wikipedia).

Salah satu arsitek pelopornya yaitu Frank Lloyd Wright. Wright sejak awal perancangan, dipandang sebagai media dari berbagai intensitas kegiatan, mempunyai karakter psikologis, nilai dan bertujuan mengangkat harkat aktivitas manusia.

Museum Guggenheim merupakan contoh sempurna dari filsafat organik karya Frank Lloyd Wright, pada denah, potongan dan pandangan dari luar secara bersamaan menyatu secara meyakinkan dalam bentuk tiga dimensi dan ruang, diwujudkan dalam konstruksi beton spiral.

Ciri-ciri dan Prinsip Desain Arsitektur Organik :

Arsitek dan perencana David Pearson mengusulkan daftar prinsip desain arsitektur organik. Aturan-aturan ini dikenal sebagai Piagam Gaia untuk arsitektur dan desain organik. Bunyinya sebagai berikut :
"Biarkan desain agar :
  • terinspirasi oleh alam dan berkelanjutan, sehat, melestarikan, dan beragam.
  • terbuka, seperti organisme, dari benih di dalam.
  • Ada sebagai "hadiah terus menerus" dan "mulai lagi dan
  • Ikuti arus dan menjadi fleksibel dan mudah beradaptasi.
  • Memenuhi kebutuhan sosial, fisik, dan spiritual.
  • "Tumbuh keluar dari site" dan menjadi unik.
  • Rayakan semangat pemuda, permainan dan kejutan.
  • Mengekspresikan ritme musik dan kekuatan tarian (variasi bentuk)."
Selain itu, dari beberapa sumber lain disebutkan bahwa berikut ini adalah ciri-ciri umum gaya arsitektur organik yang berkembang :
  1. Terinspirasi bentukan alam
  2. Adanya unsur pengulangan
  3. Elastis, lentur, mengikuti aliran
  4. Pendalaman terhadap konsep serta kepuasan dalam ide bentuk
  5. Unik dan lain dari yang lain
  6. Penuh dengan kejutan dan permainan
  7. Mengkespresikan konsep ide secara kuat

Tokoh Arsitek dan Contoh Karya Arsitektur Organik

Berikut ini adalah beberapa contoh karya arsitektur organik yang berkembang dan menginspirasi tumbuhnya gaya arsitektur organik di seluruh dunia :

01. Frank Lloyd Wright - The Falling Water

Langgam Arsitektur Modern Organik
The Falling Water

 02. Catholic church, Paks - Imre Makovecz

Catholic church, Paks - Imre Makovecz
Catholic church, Paks - Imre Makovecz

 03. Försters Weinterrassen by Udo Heimermann, Bad-Neuenahr Ahrweiler

Försters Weinterrassen by Udo Heimermann, Bad-Neuenahr Ahrweiler
Försters Weinterrassen by Udo Heimermann, Bad-Neuenahr Ahrweiler

 04. RÃ¥dhuset metro station, Stockholm

RÃ¥dhuset metro station, Stockholm
RÃ¥dhuset metro station, Stockholm


Demikianlah mengenai Langgam Arsitektur Organik beserta tokoh arsitek dan contoh karyanya yang populer. Semoga bermanfaat dan dapat menginspirasi.

Referensi :


  • Pearson, David (2001). The Breaking Wave: New Organic Architecture (Stroud: Gaia), p. 72
  • Frank Lloyd Wright (1954). The Natural House (New York: Bramhall House), p. 3